Sihombing, John Elfran and Maharani, Maharani and Rahmi, Fifin Luthfia (2023) EFEK EKSTRAK DAUN MORINGA OLEIFERA ORAL TERHADAP KETEBALAN GANGLION CELL – INNER PLEXIFORM LAYER TIKUS WISTAR MODEL GLAUKOMA (Kajian Ekspresi Interleukin-1 Beta). Masters thesis, Universitas Diponegoro.

	Text (COVER) COVER.pdf Download (265kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (189kB)
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (137kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (233kB) | Request a copy
	Text (BAB V) BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (167kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (70kB) | Request a copy
	Text (DAPUS-LAMPIRAN) DAPUS-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (465kB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Glaukoma adalah penyakit neurodegeneratif yang ditandai dengan hilangnya retinal ganglion cell (RGC) yang progresif, perubahan karakteristik optic nerve head (ONH), dan defek lapang pandang yang sering dihubungkan dengan peningkatan tekanan intraokular. Berbagai stimulus termasuk stres mekanik kronis yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokular (TIO), hipoksia/iskemia, dan stres oksidatif, ditambah dengan kekurangan faktor neurotropik dapat menyebabkan disfungsi dan kematian RGC. Bentuk kematian sel terprogram yang bergantung pada caspase-1 yang menghasilkan IL-1 disebut dengan piroptosis. Tujuan: Membuktikan efek ekstrak daun Moringa oleifera oral terhadap ekspresi IL-1 dan ketebalan GC-IPL retina tikus Wistar model glaukoma. Metode: Tikus Wistar model glaukoma dibagi ke dalam 2 kelompok. Kelompok perlakukan diberi ekstrak daun Moringa oleifera dosis 400 mg/kgBB/24 jam per oral selama 4 minggu. Ekspresi IL-1 diperiksa dengan pemeriksaan imunohistokimia dan ketebalan GC-IPL diperiksa dengan pengecatan Hematoxylin Eosin. Data dikumpulkan, diolah, dilakukan uji beda dengan uji independent t, dan uji korelasi ekspresi IL-1  dengan ketebalan GC-IPL dengan uji korelasi Pearson. Hasil: Nilai rerata ekspresi IL-1 pada kelompok perlakukan adalah 4,57 ± 1,27, sedangkan pada kelompok kontrol adalah 6,57 ± 1,81 dengan nilai p = 0,034. Nilai rerata ketebalan GC-IPL pada kelompok perlakukan adalah 72,51 ± 5,60 m, sedangkan pada kelompok kontrol adalah 34,90 ± 4,07 m dengan nilai p = <0,001. Uji korelasi ekspresi IL-1 dengan ketebalan GC-IPL didapatkan nilai p = 0,019 dan r = -0,837. Kesimpulan: Ekspresi IL-1 lebih rendah dan lapisan GC-IPL lebih tebal pada tikus Wistar model glaukoma yang diberikan ekstrak daun MO per oral dibandingkan kelompok kontrol.
Kata Kunci: Moringa oleifera, Interleukin-1, Ketebalan GC-IPL, sel ganglion retina, glaukoma

Actions (login required)

View Item