KHAIRUNAS, Dedi and Hadiyanto, Hadiyanto and Suedy, Sri Widodo Agung (2023) OPTIMASI SISTEM PEMBANGKITAN EBT TERHADAP BPP DAN TINGKAT EMISI GRK TAHUN 2022 - 2050 DI PT PLN (PERSERO) UID SUMATERA UTARA. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text Cover dll_Dedi Khoirunas.pdf Download (669kB)
	Text BAB I.pdf Download (178kB)
	Text BAB II.pdf Download (1MB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (464kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	Text BAB V.pdf Download (134kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (101kB)

Abstract

Pemenuhan kebutuhan energi listrik di Indonesia saat ini masih di dominasi oleh pembangkitan yang bersumber dari fosil atau sumber energi tidak terbarukan. Kapasitas pembangkitan ini sebesar 55.390 MW atau sebesar 87% pada tahun 2020. Peningkatan bauran EBT diatur secara nasional dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) dan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi Sumatera Utara dengan target pencapaian EBT sebesar 23,98% pada tahun 2025, 30,91% pada tahun 2030 dan 49,91% pada tahun 2050. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja PT PLN (Persero) UID Sumatera Utara dan bertujuan untuk menganalisa pencapaian bauran energi EBT di Sumatera Utara pada beberapa skenario perencanaan energi sampai dengan tahun 2050 terhadap target RUEN dan RUED, analisa pengaruh bauran EBT terhadap Biaya Pokok Pembangkitan (BPP) dan analisa pengaruh besaran bauran EBT terhadap kontribusi penurunan emisi CO2 pada setiap skenario. Skenario penelitian disusun menjadi 2 (dua) skenario utama yakni Business As Usual (BAU) dan Kebijakan (KEB), dan masing-masing skenario dibagi 4 (empat) sub-skenario berdasarkan pertumbuhan kebutuhan energi listrik, optimasi operasi pembangkitan EBT dan perbaikan susut jaringan distribusi sampai tahun 2050. Hasil penelitian menunjukkan untuk seluruh skenario bahwa bauran energi EBT tercapai dan melebihi target RUED, dan memberikan kontribusi emisi CO2 dibawah target didalam RUED sampai tahun 2050. Namun demikian, pencapaian bauran EBT dan persentase emisi CO2 yang optimis tidak diikuti dengan penurunan Biaya Pokok Pembangkitan (BPP). Hal ini disebabkan terutama oleh tren kenaikan tarif biaya pembelian listrik dari Tegangan Tinggi dan regulasi terbaru perihal pembelian listrik dari sumber EBT.
Kata Kunci: Bauran EBT, Skenario, BPP, Emisi

Currently the electricity demand in Indonesia is still dominated by fossil fuel based or non renewable resources generations. The capacity of this generation is 55,390 MW or about 87% in 2020. The improvement of New and Renewable Energy (NRE) shares has been both nationally and regionally regulated in the National Energy General Planning (RUEN) and Regional Energy General Planning (RUED) of North Sumatera Province with the corresponding NRE shares target 23.98% in 2025, 30.91% in 2030 and 49.91% in 2050. This research is carried out within PT PLN (Persero) UID Sumatera Utara working area and aims to analyzing the NRE shares in North Sumatera in several energy planning scenarios up to year 2050 to both RUEN and RUED target, analyzing the influence of NRE shares to CO2 emissions reduction contribution in several scenarios. The research scenario is divided into 2 (two) main scenario: Business As Usual (BAU) and Policy (KEB), whereas each scenario is comprised into 4 (four) sub-scenario based on electricity energy demand growth, NRE generation optimization, and distribution lossess improvement up to year 2050. This research shows the NRE shares meet and evenmore exceed RUED target, and contributing to CO2 emissions reduction below the RUED target until year 2050. However, this optimistic increasing NRE shares and CO2 emissions reduction is not followed by the decreasing of generation cost (BPP). The increasing of purchased energy tariff from High Voltage Grid and latest regulation subject to NRE generations purchased tariff cause the increasing generation cost.
Keywords: NRE shares, Scenario, Generation Cost, Emissions

Actions (login required)

View Item