Search for collections on Undip Repository

EVALUASI PENGENDALIAN KERENTANAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN DALAM MEMPERTAHANKAN ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN KULON PROGO, DIY

ISWORO, Yannie and Hadi, Sudharto P. and Setiani, Onny (2023) EVALUASI PENGENDALIAN KERENTANAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN DALAM MEMPERTAHANKAN ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN KULON PROGO, DIY. Doctoral thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img] Text
COVER dll_OK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (221kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (202kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (127kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (159kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (745kB)
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (132kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (148kB)

Abstract

Pada bulan Mei 2022, Kabupaten Kulon Progo telah mendapatkan sertifikat eliminasi malaria, tetapi berdasarkan laporan sistem informasi survelans malaria tahun 2022 Kabupaten Kulon Progo masih ditemukan kasus positif malaria sebanyak 18 kasus, suspek yang dikonfirmasi laboratorium sebanyak 87.8%, angka API sebesar 0.04, angka positive rate sebesar 0.67%, Kasus indigenous sebanyak 2 kasus. Meskipun dari sisi API dan positive rate tidak tergolong tinggi, tetapi dengan adanya kasus indigenous, perlu dilakukan upaya untuk memutus rantai penularan dan mencegah penyebaran lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis faktor kerentanan sosial dan lingkungan yang berpengaruh pada kejadian malaria di Kabupaten Kulon Progo; dan 2) Mengevaluasi strategi pengendalian untuk kerentanan sosial dan lingkungan dalam mempertahankan kejadian malaria di Kabupaten Kulon Progo.
Jenis penelitian ini adalah metode analitik korelasi dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini menggunakan studi korelasi vulnerabilitas sosial dan lingkungan penyakit malaria. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang rentan terhadap malaria di Kabupaten Kulon Progo. Sampel pada penelitian ini adalah 100 responden yang ditentukan menggunakan rumus unknown population. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Analisis ini untuk melihat hubungan antara variabel independen dan dependen digunakan uji statistik Chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial yang berhubungan signifikan dengan kejadian malaria di Kabupaten Kulon Progo adalah tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, pengetahuan, dan sikap. Faktor lingkungan yang berhubungan signifikan dengan kejadian malaria di Kabupaten Kulon Progo adalah keberadaan hewan ternak dan dinding rumah. Variabel jarak dengan gunung atau bukit, jarak rumah dengan tambak, jarak rumah dengan lagun atau rawa, habitat perkembangbiakan, dan lantai rumah tidak berhubungan signifikan dengan kejadian malaria di Kabupaten Kulon Progo. Ini menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam penyebaran malaria di wilayah tersebut. Program eliminasi malaria di Kabupaten Kulon Progo dinyatakan gagal karena beberapa alasan. Larvaciding, yang seharusnya menjadi pilihan terakhir dalam pengendalian nyamuk, dilakukan di awal tanpa mempertimbangkan kepadatan nyamuk dan jentik. Kegiatan promosi manajemen lingkungan dilakukan, tetapi tanpa evaluasi dan tindak lanjut yang berkelanjutan, menyebabkan terbengkalainya sarana-sarana sanitasi dan irigasi. Selain itu, sosialisasi penggunaan kelambu antinyamuk yang telah diberi insektisida belum dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo. Untuk memperbaiki upaya eliminasi malaria, perlu adanya koordinasi dan Kerjasama antara sektor-sektor terkait. Setiap sektor harus memiliki komitmen dan melaksanakan program secara terintegrasi, bukan hanya untuk memenuhi kewajiban anggaran. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dapat mengadopsi tema "Ready to Beat Malaria" dari WHO sebagai upaya untuk mencapai kesatuan komitmen dalam mengeliminasi kasus malaria.
Kata Kunci: Evaluasi, Pengendalian, Kerentanan Sosial dan Lingkungan, Malaria, Kulon Progo

In May 2022, Kulon Progo District obtained a certificate of malaria elimination, but according to the malaria surveillance information system report in 2022, Kulon Progo District still found 18 positive malaria cases, confirmed laboratory suspects of 87.8%, API of 0.04, positive rate of 0.67%, and 2 indigenous cases. Although the API and positive rate are not considered high, efforts are needed to break the chain of transmission and prevent further spread, especially with the presence of indigenous cases. This study aims to: 1) Analyze social and environmental vulnerability factors that affect malaria incidence in Kulon Progo District; and 2) Evaluate control strategies for social and environmental vulnerability to maintain
malaria incidence in Kulon Progo District.
This research used an analytic correlation method with a cross-sectional design. This study used a correlation study of social and environmental vulnerability to malaria. The population in this study was all malaria-vulnerable communities in Kulon Progo District. The sample in this study was 100 respondents determined using the unknown population formula. Data were collected using a questionnaire and documentation. Chi-square statistical tests were used to determine the relationship between independent and dependent variables.
The research findings indicate that social factors significantly associated with malaria incidence in Kulon Progo Regency are education level, occupation, income, knowledge, and attitude. Environmental factors significantly related to malaria occurrence in Kulon Progo Regency are the presence of livestock and house walls. Variables such as distance to mountains or hills, distance from homes to fishponds, distance from homes to lagoons or swamps, breeding habitats, and house flooring are not significantly associated with malaria incidence in Kulon Progo Regency. This suggests that these factors do not have a significant influence on malaria transmission in the area. The malaria elimination program in Kulon Progo Regency has been declared unsuccessful for several reasons. Larviciding, which should be the last resort in mosquito control, was carried out early without considering the mosquito and larval densities. Environmental management promotion activities were conducted, but without continuous evaluation and follow-up, resulting in neglect and poor maintenance of sanitation and irrigation facilities. Additionally, the Kulon Progo Health Department has not conducted socialization on the use of insecticide-treated mosquito nets. To improve malaria elimination efforts, there needs to be coordination and collaboration among relevant sectors. Each sector should demonstrate commitment and implement integrated programs, rather than merely fulfilling budgetary obligations. The Kulon Progo Regency government can adopt the "Ready to Beat Malaria" theme from the WHO as an effort to achieve unified commitment in eliminating malaria cases.
Keywords: Evaluation, Control, Social and Environmental Vulnerability, Malaria, Kulon Progo

Item Type: Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: Evaluasi, Pengendalian, Kerentanan Sosial dan Lingkungan, Malaria, Kulon Progo
Subjects: Public Health
Divisions: Postgraduate Program > Doctor Program in Environmental Science
Depositing User: ekana listianawati
Date Deposited: 12 Sep 2023 04:26
Last Modified: 12 Sep 2023 04:26
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/16204

Actions (login required)

View Item View Item