NURASIH, NOK AYU (2022) PERFORMA PERTUMBUHAN GRACILARIA SP SISTEM MONOKULTUR DAN POLIKULTUR DENGAN UDANG WINDU (PANAEUS MONODON) DI TAMBAK BUDIDAYA TRADISIONAL DESA KALIWLINGI KECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH (22b563). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text Cover Nok Ayu Nurasih 22b563.pdf Download (228kB)

Abstract

RINGKASAN
Nok Ayu Nurasih. 26020118140108. Performa Pertumbuhan Gracilaria sp Sistem
Monokultur dan Polikultur dengan Udang Windu (Panaeus Monodon) di Tambak
Budidaya Tradisional Desa Kaliwlingi Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes Jawa
Tengah Brebes Jawa Tengah.. (Sri Rejeki dan Lestari Lakhsmi Widowati).
Rumput laut Gracilaria sp (seaweed) adalah jenis ganggang yang berukuran
besar (macroalgae) yang termasuk tanaman tingkat rendah dan termasuk divisi
thallophyta. Rumput laut Gracilaria sp biasanya di manfaatkan dan digunakan
sebagai bahan baku agar agar dan karaginan. Pertumbuhan rumput laut sangat
tergantung pada unsur hara yang ada di perairan sebab itu rumput laut perlu di
budidayakan dengan kultivan lain. Budidaya rumput laut dapat di budidayakan
dengan sistem monokultur atau polikultur.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan rumput laut
yang di budidayakan dengan sistem monokultur dan sistem polikultur dengan udang
windu (Panaeus monodon) dan mengetahui apakah perbedaan sistem budidaya pada
rumput laut memberikan unsur hara yang berbeda.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan variable terikat
Gracilaria sp dan variable bebasnya menggunakan udang windu (Panaeus
monodon), dengan sistem budidaya monokultur dan polikultur untuk mengetahui
pertumbuhan terbaik. Data yang dikumpulkan meliputi: pertumbuhan Gracilaria
selama 60 hari pemeliharaan. Sedangkan data yang dianalisa adalah laju pertumbuhan
spesifik (SGR) dan data nitrat dan fosfat, selama 60 hari pemeliharaan dengan
Analisa Uji T-Test. Parameter kualitas air dianalisa secara discriptif.
Hasil penelitian menunjukan sistem budidaya yang berbeda memberikan
pengaruh nyata terhadap SGR Gracilaria sp. SGR pertumbuhan Gracilaria sp. pada
sistem polikultur dengan udang (1.61+ 0.09 %/hari) signifikan lebih tinggi, pada
budidaya dengan sistem monokultur (0.73 + 0.04%/hari). Nilai nitrat (1.29 + 0.25
mg/l) dan fosfat (1.02 + 0.13 mg/l) pada sistem polikultur juga sinifikan lebih tinggi
di bandingkan nilai nitrat (0.17 + 0.05 mg/l) dan fosfat (0.17 + 0.05 mg/l) pada sistem
monokultur. Hasil pengukuran kualitas air yang diperoleh menunjukkan bahwa
kualitas air pada lokasi penelitian berada dalam kisaran yang masih dapat ditoleransi
untuk pertumbuhan rumput laut.
Kata kunci : rumput laut, Gracilaria sp., monokultur, polikultur

SUMMARY
Nok Ayu Nurasih. 26020118140108. Growth Performance of Gracilaria sp with
Monokultur and Polyculture Systems with Windu Shrimp (Panaeus Monodon) in
Traditional Aquaculture Ponds Kaliwlingi Village, Brebes District, Brebes Regency,
Central Java. (Sri Rejeki and Lestari Lakhsmi Widowati).
Seaweed Gracilaria sp (seaweed) is a type of large algae (macroalgae)
which belongs to low-level plants and belongs to the thallophyta division. Gracilaria
sp seaweed is usually utilized and used as raw material for agar and carrageenan.
Seaweed growth is highly dependent on nutrients in the waters, therefore seaweed
needs to be cultivated with other cultivars. Seaweed cultivation can be cultivated with
monokultur or polyculture systems.
The purpose of this study was to determine the effect of seaweed growth in
monokultur and polyculture systems with tiger prawns (Panaeus monodon) and to
determine whether the different cultivation systems of seaweed provide different
nutrients.
This study used an experimental method, with the dependent variable
Gracilaria sp and the independent variable using tiger shrimp (Panaeus monodon),
with monokultur and polyculture cultivation systems to determine the best growth.
The data collected included: Gracilaria growth during 60 days of rearing.
Meanwhile, the data analyzed were specific growth rate (SGR) and nitrate and
phosphate data, during 60 days of maintenance using T-Test Analysis. Water quality
parameters were analyzed descriptively.
The results showed that different cultivation systems had a significant effect
on SGR Gracilaria sp. SGR growth of Gracilaria sp. in the polyculture system with
shrimp (1.61+ 0.09%/day) was significantly higher, in the monokultur system (0.73 +
0.04%/day). The value of nitrate (1.29 + 0.25 mg/l) and phosphate (1.02 + 0.13 mg/l)
in the polyculture system was also significantly higher than the value of nitrate (0.17
+ 0.05 mg/l) and phosphate (0.17 + 0.05 mg/l) at monokultur system. The results of
water quality measurements obtained indicate that the water quality at the study site
is within the tolerable range for seaweed growth.
Keywords: seaweed, Gracilaria sp., monokultur, polyculture

Actions (login required)

View Item