FITRIANA, FADHILA (2023) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERBEDAAN STATUS FUNGSI KOGNTIIF PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU SEMARANG. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text REPO FADHILA.pdf - Published Version Download (438kB)

Abstract

Latar belakang: Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan salah satu jenis DM yang umum terjadi dan dinyatakan sebagai penyebab utama morbiditas serta mortalitas di seluruh dunia. DMT2 dapat menyebabkan gangguan fungsi kognitif yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perbedaan status fungsi kognitif pada pasien DMT2 di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan studi cross sectional dengan populasi terdiri atas seluruh pasien DMT2 yang tercatat dalam rekam medis puskesmas sejak bulan Januari hingga Maret 2023. Besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang dipilih menggunakan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara langsung dan menggunakan data pendukung melalui rekam medis puskesmas.
Hasil: Berdasarkan uji statistik chi square diketahui responden yang berusia ≥60 tahun (74,3%), berjenis kelamin perempuan (68,8%), tidak bersekolah (100%), memiliki status glikemik yang tidak terkontrol (82%), terdiagnosis DM <6 tahun (68,1%), tidak patuh dalam menjalani pengobatan DM (74,6%), dan memiliki komorbiditas hipertensi (70%) mengalami gangguan fungsi kognitif. Faktor yang secara signifikan berhubungan dengan perbedaan status fungsi kognitif pada pasien DMT2 di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang adalah usia, tingkat pendidikan, status glikemik, dan tingkat kepatuhan pengobatan (p-value <0,005).
Kesimpulan: Kejadian gangguan fungsi kognitif pada pasien DMT2 di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu disebabkan oleh masih banyak pasien yang tidak patuh dalam menjalani pengobatan sehingga memengaruhi status glikemik pasien. Tingginya kadar glukosa darah berkaitan dengan kondisi hiperglikemia yang dapat merubah struktur dan fungsi otak sehingga risiko terjadinya gangguan fungsi kognitif meningkat.

Kata Kunci: Fungsi kognitif, diabetes melitus, status glikemik

Actions (login required)

View Item