Santana, Iqbal Andra (2023) PEMANFAATAN CITRA SAR UNTUK ARAHAN PERUNTUKAN PERMUKIMAN BERDASARKAN TIPOLOGI DAERAH RAWAN BENCANA GEMPA BUMI (STUDI KASUS: KABUPATEN CIANJUR). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text view_usp=drive_link - Published Version Restricted to Registered users only Download (80kB) | Request a copy

Abstract

Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan produk hukum yang menjadi acuan dasar
dalam pengembangan wilayah dalam periode waktu 20 tahun mendatang. Salah satu muatan
yang diatur dalam RTRW adalah rencana peruntukan permukiman. Kawasan peruntukan
permukiman merupakan kawasan yang diperuntukan tempat tinggal penduduk, sehingga harus
berada pada kawasan yang aman dan jauh dari ancaman bencana. Terkait hal tersebut
menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah pada tahun 2022 telah terjadi berbagai
macam bencana alam di Indonesia, sebanyak 70,49% diantaranya terjadi di Pulau Jawa. Pada
tahun 2022 telah terjadi 211 bencana di Provinsi Jawa Barat, 5 kejadian diantaranya
merupakan bencana gempa bumi. Pada 21 November 2022 telah tercatat terjadi bencana
gempa bumi di Kabupaten Cianjur dengan kekuatan 5,6 magnitudo. Bencana yang terjadi
memberikan dampak berupa kerusakan dan kerugian pada kawasan permukiman. Sehingga
perlu adanya peran penataan ruang terhadap pengurangan risiko bencana di Kabupaten
Cianjur terutama pada kawasan permukiman.
Tugas Akhir ini bertujuan untuk memberikan arahan permukiman dengan
mempertimbangkan pola perubahan permukaan tanah berdasarkan tipologi kawasan rawan
gempa bumi. Variabel yang digunakan dalam analisis proses analisis adalah fungsi kawasan,
satuan kemampuan lahan, kawasan sawah dilindungi, dan analisis deformasi akibat gempa
bumi. Analisis deformasi dilakukan dengan memanfaatkan data SAR serta menggunakan
pendekatan penginderaan jauh. Sedangkan dalam penentuan arahan permukiman
menggunakan metode sistem informasi geografis.
Hasil analisis tipologi kawasan rawan gempa menunjukkan bahwa Kabupaten Cianjur
didominasi kawasan relatif stabil. Kelas Tipologi C terdapat pada Kecamatan Cugenang
dengan luas 1,171 Ha, yang merupakan kawasan terdampak tinggi dari kejadian bencana
gempa bumi. Berdasarkan hasil analisis deformasi didapatan adanya fenomena berupa
penurunan muka tanah di Kabupaten Cianjur seluas 3160,194 Ha. Pola persebaran penurunan
muka tanah terdapat di wilayah bagian utara dengan tingkat penurunan 0,07 m sampai dengan
1,24 m. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan didapatkan arahan peruntukan permukiman
berdasarkan pola deformasi dan tipologi kawasan gempa bumi dengan luas 75.196 Ha. Arahan
peruntukan permukiman kemudian dikembangkan menjadi rekomendasi solusi sebagai wujud
peningkatan kualitas resiliensi kawasan permukiman di Kabupaten Cianjur terhadap bencana
gempa.
Kata Kunci: Synthetic Aperture Radar (SAR), Gempa bumi, Rencana Tata Ruang, Permukiman

Actions (login required)

View Item