Search for collections on Undip Repository

ALOKASI RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KAWASAN PERKOTAAN TEMANGGUNG KABUPATEN TEMANGGUNG

Rifka, Mutia (2023) ALOKASI RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KAWASAN PERKOTAAN TEMANGGUNG KABUPATEN TEMANGGUNG. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text
view_usp=drive_link - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (80kB)

Abstract

Kawasan Perkotaan Temanggung merupakan kawasan yang menjadi pusat kegiatan
di Kabupaten Temanggung. Oleh sebab itu Kawasan Perkotaan Temanggung memiliki
jumlah penduduk tertinggi di Kabupaten Temanggung. Seiring dengan bertambahnya
penduduk setiap tahun sering kali lahan untuk kebutuhan ruang terbuka hijau publik
terabaikan. Selain itu kondisi ruang terbuka hijau publik eksiting memiliki kendala dalam
pengelolaan, seperti taman kelurahan, taman RW, dan taman RT yang tidak begitu terawat
sehingga vegetasi yang ada menjadi tidak terawat dengan baik. Selain itu, luasan RTH
publik eksisting pada umumnya masih dibawah luasan minimal yang telah ditetapkan dalam
Permen ATR/BPN Nomor 14 Tahun 2022. Maka dari itu diperlukan perhitungan lahan untuk
ruang terbuka hijau publik dalam melakukan pembangunan agar tidak terabaikan demi
mencapai kondisi yang seimbang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengalokasikan
RTH publik di Kawasan Perkotaan Temanggung. Metode penelitian yang digunakan ialah
spatial analysis yang melihat kebutuhan ruang terbuka hijau publik secara keruangan.
Langkah awal yang dilakukan dimulai dari melakukan analisis jangkauan pelayanan
ruang terbuka hijau publik eksisting menggunakan metode network analysis hingga
mendapatkan 268,374 Ha wilayah atau bagian dari Kawasan Perkotaan Temanggung yang
belum terlayani. Kemudian melakukan analisis kebutuhan ruang terbuka hijau publik
berdasarkan kebutuhan luas wilayah dengan menggunakan metode perhitungan IHBI dan
didapatkan besaran ruang terbuka hijau saat ini adalah 8,34% atau 243,58 Ha dari total
kebutuhan RTH khususnya RTH publik menurut luas wilayah adalah 583,87 Ha. Artinya
terdapat kekurangan sebesar 340,29 Ha. Kemudian analisis terakhir yaitu analisis lahan
prioritas ruang terbuka hijau publik dengan menggunakan lahan non terbangun yang
berpotensi untuk difungsikan sebagai ruang terbuka hijau publik. Adapun luas lahan yang
berpotensi tersebut yaitu seluas 1.400,403 Ha. Lahan tersebutlah yang selanjutnya diolah
untuk mendapatkan lahan prioritas. Dalam menentukan lahan prioritas untuk RTH publik
terdapat beberapa pendekatan dengan menggunakan empat variabel, diantaranya variabel
fungsi lahan, variabel kedekatan RTH dengan pusat kota, variabel status tanah, dan variabel
aksesibilitas. Melalui proses intersect overlay dari keempat variabel tersebut didapatkan 14
kelas lahan prioritas yang dapat dijadikan sebagai ruang terbuka hijau publik dengan luas
572.87 Ha. Dikarenakan dibutuhkan penambahan ruang terbuka hijau publik seluas 340,29
Ha, maka lahan prioritas yang digunakan hanya sampai pada kelas lahan prioritas 11
dengan luas 451,67 Ha. Dari 11 kelas lahan prioritas tersebut kemudian dirumuskan
rekomendasi jenis ruang terbuka hijau publik yang dirinci menurut desa/kelurahan.

Kata kunci : RTH Publik; Lahan Prioritas; Jenis RTH Publik

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci : RTH Publik; Lahan Prioritas; Jenis RTH Publik
Subjects: Engineering > Urban and Regional Planning
Divisions: School of Vocation > Diploma in Urban and Regional Planning
Depositing User: sekolah vokasi
Date Deposited: 24 Aug 2023 07:46
Last Modified: 24 Aug 2023 07:46
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/15587

Actions (login required)

View Item View Item