Anugerawati, Mathink and Rachmawati, Banundari and Retnoningrum, Dwi (2023) PERBEDAAN KADAR CA 15-3 DAN HOMOSISTEIN PADA PASIEN TUMOR JINAK DAN KANKER PAYUDARA. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

Text (ABSTRAK_TESIS) ABSTRAK_TESIS.pdf Download (47kB)

Abstract

Latar belakang: Lebih dari 25% wanita memiliki keluhan terkait benjolan payudara selama hidupnya dan kira-kira 12% merupakan kanker payudara. Cancer antigen 15-3 dan homosistein dapat digunakan sebagai penanda biologis pada kanker payudara. Kanker payudara menghasilkan sitokin pro inflamasi yang dapat menyebabkan peningkatan kadar CA 15-3 dan kadar homosistein serum. Peningkatan kadar CA 15-3 berhubungan dengan derajat keparahan atau stadium penyakit, ukuran tumor, dan meningkat pada pasien dengan metastasis. Kadar homosistein didapatkan lebih tinggi pada pasien kanker payudara dengan metastasis.

Tujuan: Membuktikan adanya perbedaan kadar CA 15-3 dan homosistein antara penderita tumor jinak dan kanker payudara

Metode: Penelitian analitik observasional dengan pendekatan belah lintang pada 30 pasien tumor jinak payudara dan 31 pasien kanker payudara. Pengukuran kadar CA 15-3 menggunakan enzyme linked immunofluorescent assay (ELFA) dan homosistein menggunakan competitive enzyme linked immunosorbant assay (ELISA). Uji komparatif menggunakan uji T independen dan uji Mann-whitney. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2023.

Hasil: Kadar CA 15-3 pada kelompok tumor jinak payudara mempunyai median 11,74(2,00-40,00) U/mL, sedangkan kelompok kanker payudara adalah 18,66(7,22-168,97) U/mL (p= 0,001). Kadar homosistein pada tumor tumor jinak payudara mempunyai median sebesar 3,05(0,10-11,50) µmol/L dan pada kelompok kanker payudara adalah 9,90(3,70-17,20) µmol/L ( p= 0,0001).

Simpulan: Kadar CA 15-3 dan homosistein lebih rendah pada pasien tumor jinak payudara dibandingkan dengan pasien kanker payudara.

Kata kunci: tumor jinak payudara, kanker payudara, CA 15-3, homosistein

Actions (login required)

View Item