Search for collections on Undip Repository

POLITICAL DOUBLE BIND SERTA KEBERHASILAN KEBIJAKAN PEMIMPIN PEREMPUAN DI SELANDIA BARU DAN DENMARK DALAM MENANGANI PANDEMI COVID-19 58HI2023

Jannah, Sekar Arum (2023) POLITICAL DOUBLE BIND SERTA KEBERHASILAN KEBIJAKAN PEMIMPIN PEREMPUAN DI SELANDIA BARU DAN DENMARK DALAM MENANGANI PANDEMI COVID-19 58HI2023. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img] Text
COVER.pdf - Submitted Version

Download (544kB)
[img] Text
BAB I.pdf - Submitted Version

Download (193kB)
[img] Text
BAB II.pdf - Submitted Version

Download (205kB)
[img] Text
BAB III.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (283kB)
[img] Text
BAB IV.pdf - Submitted Version

Download (131kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version

Download (202kB)

Abstract

Kemunculan pandemi Covid-19 yang tidak terprediksi sebelumnya memunculkan
dampak multidimensional yang sangat kacau. Hal ini disebabkan karena kemunculannya yang
tiba-tiba yang membuat banyak negara belum siap menghadapinya. Negara sebagai aktor utama
memiliki tanggung jawab untuk melindungi warga negaranya, termasuk dari ancaman terhadap
kesehatan dan kesejahteraan hidupnya. Dalam hal ini, pemimpin negara memiliki peran
signifikan dalam memimpin respon dalam menangani situasi krisis Covid-19, misalnya melalui
perumusan kebijakan. Penyebaran virus Covid-19 di setiap negara terjadi dalam kerangka waktu
yang berbeda serta respon kebijakan yang berbeda-beda pula di setiap negara. Pada dasarnya,
setiap negara memiliki fokus dan prioritas yang berbeda-beda dalam lingkup nasional. Di
tengah-tengah situasi krisis yang terjadi, banyak media arus utama yang justru menyoroti
keberhasilan negara-negara yang dipimpin oleh pemimpin perempuan dalam menekan jumlah
kasus serta kematian di angka yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan beberapa negara
yang dipimpin oleh pemimpin laki-laki. Negara yang disoroti adalah Selandia Baru di bawah
Perdana Menteri Jacinda Ardern dan Denmark di bawah Perdana Menteri Mette Frederiksen.
Keberhasilan ini berkaitan dengan bagaimana pemimpin perempuan mampu menunjukkan aspek
political double bind dengan menyeimbangan sifat-sifat maskulin dan feminin dari seorang
pemimpin. Sifat-sifat maskulin dan feminin ini banyak dipengaruhi oleh konstruksi sosial karena
figur seorang pemimpin yang erat dengan sifat dominan dan agresif yang umumnya dimiliki oleh
laki-laki. Keberhasilan ini mematahkan anggapan-anggapan serta stereotip yang menghalangi
perempuan untuk menduduki posisi strategis di ranah publik, salah satunya di ranah hubungan
internasional yang akan dianalisis melalui kacamata feminisme empiris. Hal ini juga menjadi
bentuk reaksi terhadap pandangan tradisional dari hubungan internasional yang sebelumnya
seringkali didominasi oleh laki-laki dan meniadakan ruang bagi perempuan. Oleh sebab itu,
penelitian ini akan berfokus dalam menyoroti peran perempuan pada posisi strategis di dalam
hubungan internasional yang dikaitkan dengan keberhasilannya dalam memimpin penanganan
pandemi.

Kata Kunci: Covid-19, pemimpin perempuan, feminisme empiris, political double bind,
kebijakan nasional

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Social Science and Political Science
Divisions: Faculty of Social and Political Sciences > Department of International Relations
Depositing User: diana nirwani
Date Deposited: 18 Aug 2023 03:11
Last Modified: 02 Nov 2023 07:37
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/15446

Actions (login required)

View Item View Item