Search for collections on Undip Repository

FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA USIA 6-23 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SRUMBUNG (STUDI DI DAERAH ENDEMIK GAKI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2022)

SAFIRA, WULAN DWI (2023) FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA USIA 6-23 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SRUMBUNG (STUDI DI DAERAH ENDEMIK GAKI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2022). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text
REPO WULAN DWI EDIT.pdf - Published Version

Download (440kB)

Abstract

Indonesia menargetkan stunting turun mencapai 14%, sedangkan prevalensi 2021 sebesar 24,4% dan 2022 sebesar 21,6%. Prevalensi stunting di Kabupaten Magelang tahun 2021 sebesar 22,3% dan 2022 sebesar 28,2%. Hasil survei GAKI terakhir tahun 2003 bahwa Srumbung merupakan salah satu daerah endemik GAKI di Kabupaten Magelang dengan prevalensi stunting 20,55% pada tahun 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko stunting pada baduta usia 6-23 bulan di wilayah Kerja Puskesmas Srumbung. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain kasus kontrol. Populasi penelitian adalah anak baduta yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Srumbung. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 70 responden terdiri dari 35 baduta stunting sebagai kelompok kasus dan 35 baduta nonstunting sebagai kelompok kontrol yang dipilih menggunakan rumus total sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen recall 24 jam, kuesioner Minimum Dietary Diversity Score 6-23 month, infantometer, dan iodine test kit. Data dianalisis dengan Chi-square dan regresi logistik.
Hasil uji multivariat dengan log regresi menunjukkan faktor determinan kejadian stunting pada baduta usia 6-23 bulan adalah konsumsi pangan yang tidak beragam (OR=6,4; CI 95%=1,34−30,19; p=0,033), tingkat kecukupan protein yang kurang (OR=5,2; CI 95%=1,44−18,59; p=0,018), tingkat kecukupan energi yang kurang (OR=5,2; CI 95%=1,44−18,59; p=0,023), dan tingkat pendapatan keluarga yang rendah (OR=5,2; CI 95%=1,24−21,92; p=0,021). Disimpulkan jika faktor determinan utama kejadian stunting pada baduta usia 6-23 bulan adalah konsumsi pangan yang tidak beragam. Disarankan kepada Puskesmas Srumbung agar meningkatkan edukasi kepada ibu meliputi pencegahan stunting, memperkaya asupan gizi anak dengan protein, dan pentingnya garam beryodium terhadap pertumbuhan anak.
Kata kunci : faktor risiko, kejadian stunting, Magelang, yodium.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Public Health
Divisions: Faculty of Public Health > Department of Public Health
Depositing User: endah nurkhayati
Date Deposited: 04 Aug 2023 07:29
Last Modified: 18 Aug 2023 01:57
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/15168

Actions (login required)

View Item View Item