Listyanti, Meila Pradinda and Sakti, Hastaning (2023) Hubungan antara Stres Pengasuhan dengan Subjective Well-Being pada Single Parents karena Gugat Cerai di Kabupaten Jepara. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text Abstrak Skripsi_Meila Pradinda Listyanti_15000118130123.pdf Download (18kB)

Abstract

Orang tua tunggal dituntut untuk bisa membagi waktu antara mencari nafkah dan mengurus pekerjaan rumah tangga. Biasanya orang tua tunggal terlalu sibuk bekerja atau melakukan kegiatan lain sehingga hanya memiliki sedikit waktu untuk anak-anaknya. Individu yang mengalami stres dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan psikologis, termasuk kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres pengasuhan dengan kesejahteraan subjektif pada orang tua tunggal akibat cerai gugat di Kabupaten Jepara. Stres pengasuhan merupakan situasi stres yang memicu ketidaknyamanan psikologis dan reaksi fisiologis dalam mengasuh anak. Subjective well-being merupakan penilaian kognitif dan afektif individu terhadap kehidupannya secara menyeluruh. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu tunggal yang mengajukan cerai gugat di Kabupaten Jepara. Subjek penelitian ini sebanyak 159 orang ibu tunggal yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan Skala Stres Pengasuhan (39 item dengan a = 0,928) dan Skala SWB (41 item dengan a = 0,950). Pengolahan data menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 22.0. Dari hasil analisis Correlation Pearson diperoleh rxy = -0,179 dengan p = 0,024 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan negatif yang signifikan. Semakin rendah stres pengasuhan yang dialami ibu tunggal, maka semakin tinggi subjective well-being. Begitu pula sebaliknya, semakin tinggi stres pengasuhan, maka semakin rendah subjective well-being yang dialami single parents karena cerai gugat di Kabupaten Jepara. Sumbangan efektif stres pengasuhan terhadap subjective well-being sebesar 3,2%.

Actions (login required)

View Item