Search for collections on Undip Repository

Efek Pemberian Tempe yang Difermentasi dengan Lactobacillus rhamnosus GG Dan Rhizopus oligosporus Terhadap Berat Badan, Lee Index, High Sensitivity C Reactive Protein, dan Profil Lipid Pada Tikus Obes

Zahra, Fatih Az and Fulyani, Faizah and Maharani, Nani (2022) Efek Pemberian Tempe yang Difermentasi dengan Lactobacillus rhamnosus GG Dan Rhizopus oligosporus Terhadap Berat Badan, Lee Index, High Sensitivity C Reactive Protein, dan Profil Lipid Pada Tikus Obes. Masters thesis, Universitas Diponegro.

[img] Text (FATIH AZ ZAHRA-22030119410037-TESIS-ABSTRAK)
FATIH AZ ZAHRA-22030119410037-TESIS-ABSTRAK.pdf

Download (20kB)

Abstract

Latar belakang: Tempe merupakan produk fermentasi kedelai yang kaya akan protein peptida, zat bioaktif isoflavon dan memiliki manfaat terhadap obesitas. Ko-fermentasi tempe menggunakan Lactobacillus rhamnosus GG dapat meningkatkan kadar isoflavon. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek tempe ko-fermentasi menggunakan Lactobacillus rhamnosus GG (tLGG) terhadap berat badan (BB), Lee Index, high sensitivity C Reactive Protein (hs-CRP), dan profil lipid pada tikus obesitas.
Metode: Total 30 tikus Sprague Dawley jantan obesitas dibagi menjadi lima kelompok dan diberi diet berbeda selama empat minggu: Diet high fat high sucrose (HFHS) (grup kontrol negatif), diet HFHS + orlistat (grup kontrol positif), diet HFHS + tempe standar dengan Rhizopus oligosporus (tS), diet HFHS + 60 mg/kg BB/hari tLGG (low tLGG), diet HFHS
+ 120 mg/kg BB/hari tLGG (high tLGG). Satu grup tambahan didesain sebagai kontrol normal. Berat badan dan Lee Index diukur sebelum dan setelah intervensi; hs-CRP, kolesterol total (TC), trigliserida (TG), HDL, dan LDL diukur pada akhir penelitian. Total flavonoid dan isoflavon aglikon tempe juga dianalisis.
Hasil: Dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dan tS, intervensi tempe ko- fermentasi dosis tinggi menunjukkan kenaikan berat badan, kadar hs-CRP, kadar TG, TC, dan LDL yang lebih rendah (p<0,001). Selain itu, intervensi high tLGG menunjukkan penurunan Lee index dan kadar HDL yang lebih tinggi (p<0,001). Penurunan Lee indeks pada intervensi tLGG lebih baik dibandingkan dengan intervensi orlistat. Kadar total flavonoid dan isoflavon aglikon tempe ko-fermentasi tLGG lebih tinggi daripada tempe fermentasi standar tS.
Kesimpulan: Ko-fermentasi tempe tLGG menunjukkan manfaat pada tikus obesitas dengan mencegah penambahan berat badan, penurunan indeks Lee, perbaikan profil lipid dan peradangan sistemik.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Tempe, Bakteri asam laktat, Diet tinggi lemak tinggi sukrosa, Obesitas
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Master Program in Nutrition Science
Depositing User: Upload Mandiri FK
Date Deposited: 15 Jan 2024 07:16
Last Modified: 15 Jan 2024 07:16
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/14468

Actions (login required)

View Item View Item