Pramudyawardani, Lusia Kusumaratih (2023) NARASI PROSES BERKARYA PENULIS SLASH PAIRING. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text COVER.pdf - Submitted Version Download (498kB)
	Text BAB I.pdf - Submitted Version Download (723kB)
	Text BAB II.pdf - Submitted Version Download (194kB)
	Text BAB III.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (880kB)
	Text BAB IV.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (426kB)
	Text BAB V.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (198kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Download (412kB)
	Text LAMPIRAN.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (851kB)

Abstract

Dominasi nilai heteronormatif di Indonesia membuat terbatasnya tayangan dengan pesan seksualitas alternatif¬ di media massa Indonesia. Pelarangan serta pengecaman film hingga acara pelarangan acara dengan aktor yang pernah berperan dalam drama boys love karena dicurigai akan membawa nilai-nilai LGBT. Hal itu berkebalikan dengan hak berekspresi yang diperbolehkan selama tidak meng¬ganggu ketertiban umum. Hal tersebut membuat perempuan sebagai pihak yang suaranya dibongkar dan dipendam menyuarakan suara mereka lewat fanfiction slash pairing. Sebuah bagian dari fanfiction yang menggambarkan hubungan tentang romantis antara laki-laki. Hal-hal tersebut menarik perhatian peneliti untuk mengkaji bagaimana proses berkarya penulis slash pairing.Pada penelitian ini, peneliti mengambil data dengan cara wawancara dan menggunakan teknik analisis Todorov.

Hasil penelitian menunjukan bahwa proses berkarya penulis slash pairing terjadi dengan adanya beberapa motif dari dalam diri mereka, seperti butuhnya hiburan, afiliasi grup, hingga sebagai sarana pelarian diri dari kenyataan. Proses berkarya penulis slash pairing narasumber I dimulai dari dirinya yang memutuskan menulis cerita slash sebagai bagian untuk melepaskan trauma akan laki-laki yang ia alami dan berakhir dengan pengambilan jeda dalam waktu yang tidak ditentukan karena perundungan yang dialami. Narasumber 2 mengambil tetap keputusan untuk menulis cerita slash pairing di tengah kontradiksi dengan wacana agama dan berakhir dengan tetap melanjutkan cerita slash yang ia tulis. Dan untuk narasumber 3 yang memulai menulis cerita slash sebagai bagian dari pengekspresian seksualitas dirinya, berakhir dengan mengambil jeda dalam kegiatan menulisnya karena dibenturkan oleh nilai-nilai heteronormalitas yang ada di masyarakat. Ketiga narasumber menunjukan adanya pengaruh dari nilai heteronormalitas dalam proses menulis cerita slash mereka yang pada akhirnya mempengaruhi proses dan hasil akhir dari cerita mereka

Kata Kunci : Fandom, Penggemar, Fanfiction Slash pairing, Partisipatory Culture

Actions (login required)

View Item