Mujiastuti, Gatikasari (2023) Identitas Dialek Banyumasan sebagai Konstruksi Budaya Studi Penggunaan Dialek Banyumasan di Kalangan Penutur Asli Banyumas yang Berada di Semarang. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO.
Text
COVER.pdf - Submitted Version Download (523kB) |
|
Text
BAB I.pdf - Submitted Version Download (198kB) |
|
Text
BAB II.pdf - Accepted Version Download (136kB) |
|
Text
BAB III.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (172kB) |
|
Text
BAB IV.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (141kB) |
|
Text
BAB V.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (105kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Download (105kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (338kB) |
Abstract
Dialek Banyumas (ngapak) sebagai suatu identitas budaya mulai mengalami pergeseran dikalangan penutur asli Banyumas yang menetap di Kota Semarang. Penelitian ini mencoba menggali proses negosiasi identitas yang dilakukan, dimana pendatang mengalami proses konstruksi budaya yaitu akulturasi dan asimilasi budaya karena melakukan kontak dengan masyarakat Semarang.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan negosiasi identitas yang dilakukan penutur asli Banyumas terhadap dialek Banyumasan dalam pergaulan sehari-hari di lingkungannya dalam mempertahankan identitas kedaerahan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pemahaman komunikasi penutur asli Banyumas yang tidak menggunakan dialek lokalnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan paradigma konstruktivme dengan pendekatan deskriptif. Teori yang digunakan adalah Teori Negosiasi Identitas yang dikemukakan oleh Stella Ting-Toomey. Hasil dari penelitian ini didapatkan melalui wawancara terhadap 6 orang informan yang merupakan para pendatang asli Banyumas yang tinggal di Semarang. Selain itu, hasil penelitian juga didapatkan dari kegiatan observasi langsung yang dilakukan peneliti di lokasi penelitian yaitu Semarang.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan penutur asli Banyumas dalam pergaulan sehari-hari lebih memilih menggunakan dialek kekinian untuk dapat beradaptasi dan berkomunikasi dengan lingkungan baru. Informan pada penelitian ini menunjukkan adanya usaha untuk mempertahankan dialek Banyumasan sebagai identitas budaya asal mereka. Namun di sisi lain informan yang berpindah dari daerah asalnya mencoba untuk melakukan penyesuaian khususnya dalam hal bahasa dan dialek. Penyesuaian ini dilakukan untuk memberikan kemudahan mereka dalam berkomunikasi dan memperkecil hambatan komunikasi. Dialek Banyumasan masih dipertahankan antara lain ketika informan dalam situasi komunikasi, berbicara dengan teman asal banyumasan yang berada di Semarang, Teman – teman kuliah yang sudah mengenal informan dan keluarga di rumah. Terdapat informan yang secara sengaja menyelipkan dialek – dialek Banyumasan agar teman -temannya dapat belajar dari mereka. Adapula situasi acara formal yang disusupi oleh informan tentang dialek lokal banyumasan tersebut. Respon masyarakat Semarang menganggap dialek Banyumasan lucu dan aneh, namun masyarakat Semarang cukup familiar dengan dialek tersebut.
Kata kunci: Negosiasi Identitas, Penutur Asli Banyumas, Dialek Banyumas
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Social Science and Political Science |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > Department of Communication |
Depositing User: | diana nirwani |
Date Deposited: | 04 Jul 2023 01:48 |
Last Modified: | 04 Jul 2023 01:48 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/14317 |
Actions (login required)
View Item |