Arminda, Arina Dea Putri (2023) IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DARI TINDAK KEKERASAN DI KOTA SEMARANG. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK.

	Text COVER.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB I.pdf - Submitted Version Download (516kB)
	Text BAB II.pdf - Submitted Version Download (365kB)
	Text BAB III.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (195kB)
	Text BAB IV.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (16kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Download (525kB)
	Text LAMPIRAN.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (543kB)

Abstract

Kota Semarang memiliki luas 373,70 Km2, dan batasnya meliputi wilayah sekitarnya. Untuk tujuan administrasi, Semarang dibagi menjadi 177 kabupaten yang lebih kecil di dalam 16 kabupaten yang lebih besar. Kecamatan Mijen (57,55 km2) dan Gunungpati (54,11 km2) adalah dua kecamatan terbesar dari 16 kecamatan yang ada saat ini. Implementasi kebijakan bertujuan untuk membangun sistem yang terpadu dalam menangani kekerasan pada perempuan dan anak, dimana pemerintah daerah memimpin dan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam perencanaan maupun implementasinya, serta mengedepankan partisipasi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi pelaksanaan kebijakan yang dilakukan pelaksana kebijakan dalam menjalankan kebijakan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan berlokasi pada Kota Semarang.. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang dilakukan dengan wawancara kepada informan yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan kota semarang sudah sesuai dengan Peraturan Daerah yang mengacu atas Nomor 5 Tahun 2016 yang membahas terkait Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan tersebut dibuktikan dengan telah terlaksananya kegiatan tersebut yang diperlihatkan tentunya masih belum mengintrepretasikan hasil dan efek yang maksimal dilihat dari tingkat kekerasan terhadap perempuan berlokasi pada Kota Semarang yang tentunya mengalami suatu peningkatan yang terdapat pada tahun 2022. Ada berbagai faktor yang dapat berkontribusi terhadap meningkatnya kekerasan terhadap perempuan di Semarang. Menurut Edward III, ada beberapa unsur yang dapat mempengaruhi bagaimana suatu kebijakan diimplementasikan yaitu komunikasi (communication). sumber daya (resources), disposisi (disposition), struktur birokrasi (beurucratic structure) Adapun saran dari peneliti yaitu dengan menambahkan anggota dari bidang perlindungan perempuan sendiri agar setiap anggotanya dapat fokus melaksanakan tugas tanpa kewalahan sehingga diharapkan nantinya akan dapat menekan angka kekerasan berlokasi pada Kota Semarang. Selain itu juga diharapkan adanya kerja sama antara Dinas Pendidikan dan Pemerintah Kota untuk membantu masyarakat kecil dalam mendapatkan pendidikan yang baik, karena tingkat pendidikan yang rendah meningkatkan kemungkinan seseorang untuk menjadi pelaku kekerasan.
Kata Kunci : implementasi, kebijakan, kekerasan, program.

Actions (login required)

View Item