Yuliawati, Yuliawati and rini, arsita eka and muryawan, muhammmad heru (2023) Hubungan Kadar D-Laktat dengan Feeding Intolerance Pada Bayi Kurang Bulan. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

Text (ABSTRAK-TESIS) ABSTRAK-TESIS.pdf Download (99kB)

Abstract

Latar Belakang : Tatalaksana nutrisi penting untuk menjaga pertumbuhan bayi tetap sama dengan pertumbuhan janin dalam kandungan sesuai perhitungan usia postmenstrual, karena selama minggu pertama kehidupan bayi rata-rata mengalami kehilangan berat badan sebanyak 20%. Namun, kemungkinan necrotizing enterocolitis (NEC) dan batasan tanda intoleransi makan (feeding intolerance/ FI) yang tidak jelas membuat optimalisasi nutrisi enteral sulit dilakukan.
Tujuan : Membuktikan hubungan antara kadar D-laktat dengan feeding intolerance pada bayi kurang bulan.
Metode : Penelitian cross-sectional di perawatan neonatal resiko tinggi RSUP Dr. Kariadi Semarang. Subyek 40 bayi dianalisis dari 209 bayi kurang bulan. Terdapat 10 orang tua menolak, eksklusi 108 bayi dengan kelainan kongenital, 16 bayi dengan NEC, 33 bayi post operasi, 19 bayi dengan gejala FI, dan 21 bayi tanpa gejala FI.
Hasil : Kadar D-laktat dari bayi dengan gejala FI pada penelitian ini adalah 3,9±0,59 mg/dL. Kejadian FI dengan peningkatan kadar D-laktat (>3,8 mg/dL) sebanyak 78,9%, sedangkan tanpa gejala FI kadar D-laktat tidak meningkat (3,8 mg/dL) sebanyak 95,25%. Terdapat hubungan peningkatan kadar D-laktat dengan adanya gejala FI (p<0,001). Kadar D-laktat meningkat pada 93,8% FI dengan volume sisa lambung (GRV) positif (p<0,001). Kadar D-laktat meningkat pada 62,5% FI dengan peningkatan lingkar perut >2 cm (p<0,001). Kadar D laktat meningkat pada 56,3% FI disertai muntah (p= 0,004).
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara peningkatan kadar D-laktat dengan peningkatan GRV, peningkatan lingkar perut dan kejadian muntah pada bayi kurang bulan dengan feeding intolerance.
Kata kunci : Feeding intolerance, D-laktat, bayi kurang bulan

Actions (login required)

View Item