Search for collections on Undip Repository

PENGARUH STIMULASI SARAF VAGUS TERHADAP POST OPERATIVE NAUSEA AND VOMITING (PONV) SETELAH OPERASI LAPAROSKOPI GINEKOLOGI

TIDAR AZARI, GESA and IRTANI, BONDAN and Villyastuti, Yulia Wahyu (2023) PENGARUH STIMULASI SARAF VAGUS TERHADAP POST OPERATIVE NAUSEA AND VOMITING (PONV) SETELAH OPERASI LAPAROSKOPI GINEKOLOGI. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text
ABSTRACT.pdf

Download (119kB)

Abstract

ABSTRAK

Latar Belakang
Kejadian PONV pada operasi laparoskopi ginekologi masih sangat tinggi. Stimulasi cabang aurikular saraf vagus memengaruhi aspek inflamasi dan psikometrik individu sehingga berujung pada perubahan saluran cerna dan pusat mual muntah di pada otak yang dapat meredam angka kejadian mual dan muntah. Data terkait penggunaan stimulasi nervus vagus terhadap kejadian PONV pada operasi laparoskopi ginekologi masih terbatas.
Tujuan Mengetahui pengaruh transcutaneous vagal nerve stimulation (taVNS) terhadap kejadian PONV dan wak-tu flatus pertama pada pasien yang menjalani laparoskopi ginekologi di RSUP Dr. Kariadi, Semarang.

Metode
Penelitian double blind randomized controlled trial ini dilakukan pada 38 pasien yang telah menjalani operasi laparoskopi ginekologi di RSUP Dr. Kariadi, Semarang. Sebanyak 19 pasien diberikan injeksi ondansetron 8 mg/8 jam pasca operasi sebagai kelompok kontrol. Sementara itu, sebanyak 19 pasien si-sanya diberi perlakuan berupa pemasangan alat transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) di ruang RR pada tragus telinga kiri dengan pengaturan frekuensi 30 Hz dan pulse width 250 µs. Luaran klinis yang diamati adalah PONV 24 jam pasca perlakuan, rasa mual dan muntah secara objektif, dan flatus pertama pasca perlakuan. Uji statistik yang digunakan adalah uji t tidak berpasangan jika data terdistribusi normal dan uji Mann-Whitney jika data tidak terdistribusi normal. Hasil dianggap signifikan jika nilai p <0,05.

Hasil
Prosedur taVNS mengurangi kejadian mual dari 16 pasien menjadi 4 pasien pada kelompok perlakuan. Sementara itu, sebanyak 12 pasien kelompok kontrol masih merasakan mual (OR 0,156; CI 95% 1,037 – 1,659; p = 0,021). Prosedur taVNS juga mengurangi kejadian muntah dari 13 pasien menjadi 3 pasien pada kelompok perlekuan. Sebanyak 10 pasien kelompok kontrol masih mengalami muntah (OR 0,169; CI 95% 1,037 – 1,777, p = 0,040). Rata-rata waktu terjadinya flatus pertama pada kelompok perlakuan dan kontrol adalah 563,47 ± 15,81 menit dan 975,84 ± 80,04 menit secara berturut-turut.

Kesimpulan
Stimulasi saraf vagus dapat menurunkan kejadian mual dan muntah serta mempercepat proses flatus perta-ma secara bermakna atau signifikan pasca operasi laparoskopi ginekologi.

Kata Kunci
Stimulasi saraf vagus transkutan, mual dan muntah pasca-operasi, laparoskopi ginekologi.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Transcutaneous vagal nerve stimulation, post-operative nausea and vomiting, gynecological laparoscopy
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Master Program of Specialist Medical
Depositing User: Upload Mandiri FK
Date Deposited: 15 Jan 2024 07:11
Last Modified: 15 Jan 2024 07:11
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/13865

Actions (login required)

View Item View Item