IRYANTI, MUTIA PERMATA (2023) ANALISIS SPASIAL FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI PANAS, KOTA BATAM. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text REPO MUTIA PERMATA.pdf - Published Version Download (317kB)

Abstract

Wilayah kerja Puskesmas Sei Panas merupakan termasuk dalam salah satu wilayah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batam. Pada tahun 2019 di wilayah kerja Puskesmas Sei Panas terdapat 24 kasus DBD (IR = 43,89/100.000), tahun 2020 sebanyak 40 kasus DBD (IR = 65,64/100.000), tahun 2021 sebanyak 30 kasus DBD (IR = 49,66/100.000 penduduk), dan tahun 2022 sebanyak 59 kasus DBD (IR = 67,01/100.000). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan desain studi case control yang dilaksanakan pada bulan Maret-April 2023 dan dianalisis menggunakan uji chi-square dan analisis pola spasial. Hasil penelitian ini adalah adanya hubungan antara kelembaban udara (p-value = 0,033), container index (p-value = 0,000), penggunaan kawat kasa (p-value = 0,030), dan kebiasaan mandi (p-value = 0,011) dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Sei Panas serta tidak adanya hubungan antara suhu udara (p-value = 0,126), kebiasaan menggantung baju (p-value = 0,514), dan penggunaan obat nyamuk (p-value = 0,662) dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Sei Panas. Hasil dari Indeks Moran I = -0,124532 yang artinya pola spasial kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Sei Panas adalah pola acak (random), sedangkan hasil dari Average Nearest Neighbour (ANN) = 0,082440 yang artinya pola spasial kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Sei Panas adalah pola berkelompok (clustered). Pola persebaran kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Sei Panas dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu udara, kelembaban udara, container index, jumlah kasus DBD dan sebaran kasus DBD.

Kata kunci : DBD, Lingkungan, Spasial

Actions (login required)

View Item