SABIAN, LORENTIUS MALTA (2021) PENENTUAN PRIORITAS RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN PENDEKATANSUHU PERMUKAAN DI BWK V KOTA SEMARANG. Diploma thesis, Universitas Diponegoro.
Text
TA_Lorentius Malta Sabian_40030318060042.pdf - Submitted Version Download (9MB) |
Abstract
Kecamatan Gayamsari dan Kecamatan Pedurungan merupakan Bagian Wilayah Kota V di
Kota semarang yang ditetapkan dalam RTRW Kota Semarang Tahun 2011-2031 sebagai salah satu
wilayah yang dikembangkan untuk Kawasan Perumahan dengan kepadatan tinggi. Maka hal tersebut
akan menyebabkan peningkatan jumlah penduduk dan lahan terbangun. Berkurangnya ruang terbuka
hijau tersebut akan berdampak pada peningkatan suhu permukaan di BWK V Kota Semarang. Oleh
karena itu dibutuhkan adanya penambahan ruang terbuka hijau atau koefisien dasar hijau guna
menurunkan peningkatan suhu permukaan.
Tujuan dari laporan proyek akhir ini adalah menentukan lokasi/tempat yang menjadi prioritas
pengembangan ruang terbuka hijau di BWK V Kota Semarang dengan menggunakan
konsep/pendekatan suhu permukaan. Analisis prioritas ruang terbuka hijau memperhatikan faktor
kerapatan vegetasi, suhu permukaan dan kepadatan penduduk. Dalam penelitian ini digunakan
metode analisis spasial. Analisis spasial digunakan untuk overlay dan scoring antar variabel yang
diperoleh melalui data hasil penginderaan jarak jauh dan telaah dokumen (data sekunder) untuk
analisis penentuan area prioritas penyediaan ruang terbuka hijau (RTH).
Faktor penentuan prioritas RTH di BWK V Kota Semarang mengidentifikasikan bahwa
kerapatan vegetasi didominasi dengan kerapatan hijau sangat rendah dengan luas 1389,72 Ha atau
48,92% dari total luas wilayah. Identifikasi mengenai faktor suhu permukaan didominasi dengan suhu
normal seluas 2292,43 Ha, namun wilayah dengan suhu tinggi cukup luas sebesar 542,82 Ha.
Sedangkan untuk faktor kepadatan penduduk, hampir seluruh kelurahan di BWK V Kota Semarang
termasuk dalam kategori sangat padat. Kelurahan Penggaron Kidul merupakan satu-satunya
kelurahan dengan kepadatan penduduk kategori padat. Ketiga variabel tersebut kemudian dilakukan
analisis overlay dan skoring sehingga menghasilkan persebaran area prioritas ruang terbuka hijau di
BWK V Kota Semarang. Prioritas pertama ruang terbuka hijau memiliki luas 540,13 Ha yang
didominasi dengan penggunaan lahan berupa permukiman sebesar 499,90 Ha. Sedangkan luas
penggunaan lahan terbangun lainnya memiliki luas total sebesar 38,07 Ha. Prioritas kedua ruang
terbuka hijau merupakan area berprioritas terbesar di BWK V Kota semarang dengan luas 1539,52
Ha. Penggunaan lahan permukimannya memiliki luas 1357,68 Ha atau 88,98% dari luas total area
prioritas kedua sedangkan jumlah luas jenis penggunaan lahan terbangun lainnya mencapai 100,95
Ha. Dari analisis ini dapat diketahui mengenai persebaran lokasi atau area prioritas ruang terbuka
hijau di BWK V Kota Semarang dan hampir seluruh area berprioritas merupakan penggunaan lahan
permukiman.
Kata kunci : area prioritas, kepadatan penduduk, kerapatan vegetasi, penggunaan lahan, RTH,
suhu permukaan
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | area prioritas, kepadatan penduduk, kerapatan vegetasi, penggunaan lahan, RTH, suhu permukaan |
Subjects: | Engineering Engineering > Urban and Regional Planning |
Divisions: | School of Vocation > Diploma in Urban and Regional Planning |
Depositing User: | Oktavia Perpus Vokasi |
Date Deposited: | 11 Aug 2023 04:46 |
Last Modified: | 11 Aug 2023 04:46 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/13066 |
Actions (login required)
View Item |