Nasution, Nabilla Putri Humala Nasution (2022) PRA RANCANGAN PABRIK FORMALDEHID METODE OXIDATIVE DEHYDROGENATION DENGAN KATALIS IRON MOLYBDENUM OXIDE KAPASITAS 80.000 TON/TAHUN. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text S_Nabilla Putri Humala Nasution.pdf - Submitted Version Download (3MB)

Abstract

Formaldehid merupakan cabang pertama aldehida alifatik yang secara natural terbentuk
dari material organik melalui proses fotokimia di atmosfer. Senyawa ini juga merupakan
produk metabolisme pada tumbuhan, hewan dan manusia dalam jumlah kecil. Formaldehid
merupakan senyawa kimia yang banyak digunakan diindustri plwood, tekstil, cat dan lain
sebagainya. Dengan berbagai manfaat dan penggunaannya yang sangat luas dalam segala
bidang, formaldehid menjadi salah satu senyawa kimia anorganik yang sangat dibutuhkan
dalam skala besar. Namun dari data-data yang didapatkan, masih menunjukan kurangnya
pasokan formaldehid untuk mencukupi kebutuhan tersebut baik dalam luar maupun dalam
negeri. Sehingga, rancangan pabrik formaldehid merupakan strategi terbaik yang dapat
meningkatkan perkembangan industri di Indonesia secara umum dan dapat menutupi
kebutuhan formaldehid secara khusus. Proses produksi formaldehid terjadi secara oxidative
dehydrogenation antara metanol dengan udara atmosfer pada suhu 250 ℃ dan tekanan 1,4 atm
secara eksotermis. Proses inti terjadi didalam reaktor fixed bed multitube dengan bantuan
katalis iron molybdenum oxide. Pada reaktor suhu harus dijaga dibawah 470 ℃ guna mencegah
terjadinya reaksi samping yang tidak diinginkan. Maka dari itu, reaktor didinginkan dengan
media pendingin dowtherm A. Unit pendukung proses dalam pabrik ini antara lain unit
penyediaan dan pengolahan air, unit penyediaan steam, unit pembangkit tenaga listrik, unit
penyediaan bahan bakar, unit penyedia udara tekan, unit pengolahan limbah, unit laboratorium
dan unit pengolahan limbah. Bentuk pabrik formaldehid direncanakan berbentuk PT
(Perseroan Terbatas) dengan status perusahaan terbuka yang mendapatkan modal dari
penjualan saham. Pada desain proyek pembuatan pabrik butil asetat ini dibuat evaluasi serta
penilaian investasi. Dari hasil perhitungan Analisa kelayakan maka diperoleh Percent Profit
on Sales sebelum pajak adalah 49,2% dan sesudah pajak adalah 34,3% Percent Return On
Investment sebelum pajak adalah 7,6% dan sesudah pajak adalah 6,1% Pay Out Time didapat
berdasarkan perhitungan yaitu 0,12 tahun sebelum pajak dan 0,16 tahun setelah pajak. Dengan
trial IRR didapat 35%, Break Event Point pabrik adalah 45,03% dan Shut Down Point pabrik
adalah 6,1% dari kapasitas produksi.
Kata kunci: formaldehid, iron molybdenum oxide, methanol, oxidative dehydrogenation,
Udara

Actions (login required)

View Item