Miraj, Akmal (2022) DESAIN PROYEK PABRIK PEMBUATAN BIOETANOL DARI TANDAN KOSOSNG KELAPA SAWIT DENGAN PROSES SSF (SIMULTANEOUS SACCHARIFICATION AND FERMENTATION) KAPASITAS 112.000 TON/TAHUN. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
Text
S_Akmal Miraj.pdf Download (4MB) |
Abstract
Bioetanol merupakan salah satu bahan alternatif terbarukan yang berpotensi
dikembangkan di Indonesia. Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) mempunyai potensi untuk
digunakan sebagai bahan baku pembuatan etanol. Bioetanol ini merupakan bio-energi yang
mampu menjadi pengganti bahan bakar fosil. Salah satu keunggulan bahan bakar etanol yang
paling jelas adalah bahan bakar etanol merupakan sumber energi terbarukan, yang berarti
bahwa bahan bakar etanol tidak terbatas seperti bahan bakar fosil. Pembakaran etanol lebih
bersih daripada bahan bakar fosil yang berarti mengurangi emisi gas rumah kaca. Hal ini
merupakan keuntungan etanol yang paling signifikan bagi lingkungan dibandingkan dengan
bahan bakar fosil. Bioethanol memiliki nilai oktan yang lebih tinggi dengan nilai (110).
Bioethanol memiliki kadar emisi yang rendah, emisi CO2 yang rendah, karena setiap mol
bioethanol hanya menghasilkan 2 mol CO2. Berbeda dengan bensin yang dapat menghasilkan
hingga 8 mol CO2. Selain itu, kebutuhan etanol di indonesia pun cukup tinggi yaitu sebesar
kurang lebih 449.639 ton/tahun. Maka dari itu dilakukan pendirian pabrik bioetanol
112.000ton/tahun yang bertujuan selain sebagai bahan bakar subsidi BBM yang ramah
lingkungan, dapat membuka lapangan perkejaan baru bagi masyarakat, dan dapat menurunkan
angka pengangguran serta memeperbaiki kualitas dan kuantitas bioetanol di Indonesia. Proses
pembuatan bioetanol pada intinya adalah menjadikan selulosa menjadi glukosa dan
hemiselulosa menjadi xylose dengan proses sakarifikasi yang kemudian kedua bahan tersebut
difermentasi menjadi etanol. Kemudian dimurnikan sehingga mendapatkan bioetanol fuel –
grade dengan kemurnian 99,5%. Pabrik dibangun di provinsi Riau karena selain harga tanah
disana masih terjangkau, riau adalah sebuah daerah penghasil kelapa sawit terbesar dengan
produksi kelapa sawit sebesar 8.721.148 ton pada tahun 2017. Pengiriman bahan baku dan
distribusi produk dilakukan melalui jalur darat dan laut. Wilayah Riau memiliki fasilitas
transportasi darat dan laut yang baik dan mudah dicapai, sehingga proses transportasi dapat
ditangani dengan baik. Fasilitas air dan listriknya pun memadai. Bentuk perusahaan yang
direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan status perusahaan terbuka yang
mendapatkan modal dari penjualan saham, dan tiap pemegang saham mengambil bagian
sebanyak satu saham atau lebih. Pada desain proyek pabrik bioetanol ini dibuat evaluasi serta
penilaian investasi dengan metode Profit On Sales (POS), Return Of Investment (ROI), Pay
Out Time (POT), Break Even Point (BEP), Shut Down Point (SDP) dan Discounted Cash Flow
(DCF). Dari hasil perhitungan analisa kelayakan didapat ROI setelah pajak 60,624 % POS
setelah pajak 15,894 %, POT 11 tahun, BEP 21,955 %, dan SDP 13,523 %.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Engineering |
Divisions: | School of Vocation > Diploma in Chemical Engineering |
Depositing User: | Oktavia Perpus Vokasi |
Date Deposited: | 11 Aug 2023 04:16 |
Last Modified: | 11 Aug 2023 04:16 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/12899 |
Actions (login required)
View Item |