HARIWIBAWA, ARGA PRINANDIGA (2022) PENGEMBANGAN LOKASI PERMUKIMAN BERDASARKAN ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN DAN LAHAN SAWAH YANG DILINDUNGI DI KABUPATEN PEKALONGAN. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text S_Arga Prinandiga Hariwibawa_400306216550002.pdf - Submitted Version Download (2MB)

Abstract

Kabupaten Pekalongan memiliki banyak UMKM dan sentra batik yang berfokus pada proses
pembuatan batik. Hal ini berimplikasi terhadap kebutuhan akan pekerja dan memperbesar peluang
untuk terciptanya lapangan usaha baru. Keberadaan lapangan usaha baru tersebut, ditambah
dengan adanya berbagai zona tarikan, berupa infrastruktur sarana dan prasarana penunjang
aktivitas, menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk mendirikan tempat tinggal di
wilayah ini. Hal tersebut memicu pertumbuhan penduduk Kabupaten Pekalongan yang terus
memuncak, dimana pada rentang tahun 2020-2022 terdapat peningkatan jumah penduduk lebih dari
75.000 jiwa. Peningkatan jumlah penduduk ini tentu saja sebanding dengan peningkatan kebutuhan
akan lahan permukiman baru di Kabupaten Pekalongan.
Perencanaan pengembangan kawasan permukiman baru di Kabupaten Pekalongan akan
mengunakan konsep keruangan yang dilakukan secara sekunder dengan data-data yang telah
didapatkan dari instansi pemerintahan, seperti DPU Taru Kabupaten Pekalongan, Bappeda
Kabupaten Pekalongan dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pekalongan serta bantuan dari
aplikasi google street view yang digunakan sebagai sarana untuk melakukan survei dan peninjauan
secara virtual tanpa harus turun langsung ke lapangan. Data-data yang didapatkan tersebut
dianalisis dengan menggunakan analisis kemampuan lahan sebagai awal permulaan untuk
mengentahui daerah mana saja yang sesuai untuk dikembangkan sebagai kawasan permukiman
baru di Kabupaten Pekalongan, lalu dilanjutkan dengan analisis sebaran Lahan Sawah yang
Dilindungi (LSD) pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Pekalongan. Dimana nantinya
kedua analisis tersebut akan digabungkan dengan metode overlay untuk menentukan kawasan
prioritas pengembangan permukiman baru yang selanjutnya ditinjau dengan perhitungan daya
dukung dan daya tampung permukiman, untuk mengetahui kemampuan masing-masing
desa/kelurahan pada kawasan prioritas pengembangan permukiman baru dalam meanmpung
jumlah penduduk yang ada.
Hasil analisis menyatakan bahwa dari luas wilayah Kabupaten Pekalongan yang seluas 83.615 ha,
sebanyak 29.179,27 ha merupakan wilayah yang memiliki kemampuan pengembangan tinggi (Zona
1). Sisanya yakni seluas 5.839,37 ha berstatus Zona 2, 37.807,71 Ha berstatus Zona 3, 762,05 Ha
berstatus Zona 4 dan 10.023,11 ha berstatus Zona 5. Sedangkan berdasarkan analisis daya dukung
dan daya tampung lahan, didapatkan hasil bahwa pada saat ini Kabupaten Pekalongan memiliki nilai
DDPm mencapai 1,65 dan nilai daya tampung mencapai 0,0856. Luasan Lahan Sawah yang
Dilindungi (LSD) terbesar terdapat di Kecamatan Kesesi dengan luas mencapai 3.284,12 hektar
kemudian diikuti oleh Kecamatan Bojong dengan luas mencapai 2.102,29 hektar. Gabungan analisis
tersebut menghasilkan kawasan pengembangan permukiman baru, dimana hasilnya menyatakan
bahwa Kecamatan Kajen dan Kecamatan Bojong memiliki kemampuan yang lebih baik untuk
dikembangkan sebagai kawasan permukiman baru. Hal tersebut disebabkan Kecamatan Kajen dan
Kecamatan Bojong memiliki luasan kawasan pengembangan permukiman baru yang paling tinggi
diantara lainnya. Luasan kawasan pengembangan permukiman baru ini tentu saja akan berdampak
pada kemampuan untuk menampung pertambahan kawasan lahan terbangun maupun pertambahan
jumlah penduduk dengan lebih masif.
Kata Kunci : Permukiman, Kemampuan Lahan, Daya Dukung, Daya Tampung, Lahan Sawah yang
Dilindungi.

Actions (login required)

View Item