Search for collections on Undip Repository

KOTA BOGOR: Identitas Perkotaan Kota Satelit dalam Kawasan Megapolitan

DHARMA TOHJIWA, AGUS (2013) KOTA BOGOR: Identitas Perkotaan Kota Satelit dalam Kawasan Megapolitan. Doctoral thesis, Undip.

[img] Text
01. COVER.pdf - Submitted Version

Download (98kB)
[img] Text
02. LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Submitted Version

Download (147kB)
[img] Text
03. ABSTRAK.pdf

Download (102kB)
[img] Text
07. BAB I PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (934kB)
[img] Text
08. BAB II KAJIAN LITERATUR.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
09. BAB III METODE PENELITIAN.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
10. BAB IV SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KOTA BOGOR.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
11. BAB V SENSE OF PLACE PADA KOTA BOGOR.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
12. BAB VI PLACE ATTACHMENT PADA KOTA BOGOR.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (971kB)
[img] Text
13. BAB VII KONSEP-KONSEP INTEGRASI ASPEK PLACE LOKAL DENGAN ASPEK REGIONAL.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
14. BAB VIII IDENTITAS PERKOTAAN BOGOR DALAM PENGARUH MEGAPOLITAN.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (645kB)
[img] Text
15. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (168kB)

Abstract

Kota adalah sebuah tempat di mana orang-orang di dalamnya mengidentifikasi hubungan
diri mereka dengan tempat tinggalnya. Identitas perkotaan adalah suatu kekhasan fisik dan non fisik
pada kawasan perkotaan yang dapat menimbulkan sense of place dan place attachment. Kota saat
ini bukan lagi merupakan wilayah yang tertutup seperti dulu. Kota-kota di Jawa berkembang dengan
sangat pesat terutama setelah awal abad ke-20. Fenomena extended metropolitan menyebabkan
perluasan kota induk tanpa batas yang jelas. Bogor adalah kota yang memiliki sejarah panjang yang
telah membentuk identitas perkotaan. Walaupun demikian, Bogor saat ini menjadi kota satelit bagi
kota Jakarta yang menyebabkan perubahan identitas perkotaannya.
Dari segi teoritis terdapat gap teori antara teori-teori tentang place yang bersifat mikro dan
teori-teori regional yang bersifat makro. Walaupun sudah ada upaya untuk menjembatani antar
kedua kelompok teori tersebut tetapi masih belum banyak yang berhubungan dengan fenomena
extended metropolitan di negara-negara berkembang. Selain itu, teori-teori yang selama ini dipakai
biasanya dihasilkan dari penelitian di negara Barat yang berbeda latar (setting) fisik dan sosialnya
dengan kota-kota di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan mengetahui sense of place dan place attachment yang membentuk
identitas perkotaan Bogor saat ini. Penelitian ini juga bertujuan menemukan teori yang berhubungan
dengan identitas perkotaan yang kontekstual terhadap kota-kota satelit dalam pengaruh
megapolitan. Paradigma yang dipakai adalah Rasionalistik kualitatif dengan metode penelitian
campuran (mixed method). Penelitian dilakukan dengan desain sequential explanatory yang
memanfaatkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Sampel penelitian menggunakan teknik
klaster berdasarkan 3 tipologi kawasan yaitu kawasan permukiman terkait pola komuter (sampel
utama), kawasan historis kolonial, dan kawasan pembangunan kota internal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar elemen fisik yang membentuk citra
kota Bogor berasal dari zaman kolonial dan tempat yang paling memberikan citra kota Bogor masih
di sekitar kota lama Buitenzorg. Elemen fisik pembentuk citra kota Bogor sebagian besar dimaknai
oleh masyarakat Bogor sebagai elemen fungsional. Alam dan artifak fisik peninggalan kolonial masih
memiliki kontribusi yang besar dalam menciptakan sense of place di kota Bogor. Aktivitas penduduk
kota Bogor sebagai komuter ke Jakarta menjadi karakteristik aktivitas perkotaan yang membentuk
sense of place. Konsepsi masyarakat Bogor terhadap sense of place kotanya adalah sebagai kota
wisata. Selain dipengaruhi faktor internal, sense of place di kota Bogor saat ini juga dipengaruhi oleh
faktor yang bersifat eksternal (regional) seperti masalah teritorial, migrasi, mobilitas. ekonomi, dan
gaya hidup. Tingkat place attachmet secara keseluruhan untuk kota Bogor adalah sedang. Klaster
sampel yang memiliki tingkat place attacment kuat yaitu Bantar Jati, Taman Cimanggu, dan Empang.
Penelitian pada kota Bogor ini menghasilkan pengetahuan teoritis yaitu “Transformasi
Identitas Perkotaan pada Kota Satelit”. Secara singkat teori ini dapat diterangkan sebagai keterkaitan
antara tiga elemen sense of place yang terpengaruh oleh faktor endogen dan faktor eksogen akibat
adanya hubungan regional antara kota inti dan kota penyangga. Elemen sense of place tersebut
adalah atribut fisik, aktivitas, dan konsepsi. Faktor endogen yang berpengaruh yaitu alam, sejarah,
sosial, dan budaya, sedangkan faktor eksogen yang berpengaruh yaitu migrasi, ekonomi, dan gaya
hidup. Dalam proses ini terdapat katalisator yaitu kebijakan regional dan transportasi massal. Teori
tersebut menghubungkan teori-teori tentang place yang bersifat mikro dan teori-teori regional yang
bersifat makro sehingga dapat mengisi kekosongan teori (missed link theory) dalam ranah teori
perkotaan, khususnya teori tentang kota metropolitan di Indonesia.
Kata kunci: Identitas perkotaan, sense of place, place attachment, kota satelit, Jabotabek, Bogor.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: Engineering > Architecture Engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Doctor Program in Architecture and Urban Planning
Depositing User: Magister Arsitektur
Date Deposited: 12 Apr 2023 04:14
Last Modified: 12 Apr 2023 04:14
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/12426

Actions (login required)

View Item View Item