Widyaningrum, Advenia Prihatini (2022) INTEGRASI FAKTOR STRUKTUR DAN DOMESTIK DALAM KEBIJAKAN JARINGAN BERSIH 5G AMERIKA SERIKAT PADA MASA PEMERINTAHAN DONALD TRUMP. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text COVER.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (573kB)
	Text BAB I.pdf - Published Version Download (477kB)
	Text BAB II.pdf - Published Version Download (584kB)
	Text BAB III.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (583kB)
	Text BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (14kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (386kB)

Abstract

Pengembangan teknologi 5G menjadi ranah baru dalam persaingan teknologi antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Persaingan teknologi ini berfokus pada perebutan dominasi teknologi inti global, termasuk jaringan nirkabel, yang dapat memberikan keuntungan ekonomi melalui penetapan standar, paten, hingga rantai pasokan global. Walaupun perusahan teknologi di beberapa negara masih menguji dan mengembangkan jaringan 5G. Huawei, perusahaan teknologi dari Tiongkok, disebut telah mendominasi pengembangan 5G berdasarkan jumlah paten dan pengeluaran perusahaan untuk riset dan pengembangan jaringan internet ini. Amerika Serikat sebagai negara first-mover yang selama beberapa dekade telah memimpin pengembangan teknologi jaringan internet global, menemui tantangan dengan perkembangan pesat Huawei dalam pengembangan teknologi 5G. Eskalasi semakin meningkat dengan ditunjuknya Huawei sebagai ancaman bagi Amerika Serikat oleh Presiden Donald Trump. Inisiatif kebijakan Clean Network juga kemudian dikeluarkan pemerintah Trump untuk memblokir jaringan 5G Huawei di Amerika. Inisiatif ini juga digunakan untuk melobi negara sekutunya untuk bergabung dalam program jaringan bersih ini. Penelitian ini menggunakan teori Realisme Neoklasik untuk menjelaskan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan sikap penolakan Amerika Serikat, pada masa pemerintahan Donald Trump, terhadap teknologi 5G Tiongkok melalui pembentukan inisiatif kebijakan Clean Network. Penelitian ini disusun dalam riset kualitatif dengan metode pengumpulan data literature research dan melalui teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa faktor pertama yang mempengaruhi perilaku strategis Amerika Serikat ini karena posisi Amerika Serikat sebagai negara great power mendapatkan tekanan dari sistem internasional melalui faktor perubahan distribusi kekuasaan, yang menyebabkan peningkatan rivalitas dalam aspek ekonomi dan pengembangan teknologi global antar kedua negara. Selanjutnya, faktor dalam politik domestik menjelaskan mengapa akhirnya pemerintah Trump memilih untuk menjalankan inisiatif kebijakan Clean Network.

Kata kunci: 5G; Trump; Tiongkok; Clean Network; Realisme Neoklasik

Actions (login required)

View Item