Search for collections on Undip Repository

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK APIUM GRAVEOLENS (LINN) TERHADAP RE-EPITELISASI DAN AREA KEPADATAN FIBROBLAS DAN KOLAGEN PADA LUKA INSISI TIKUS SPRAGUE DAWLEY

Syukur, Muhammad Avicenna Abdul and Najatullah, Najatullah (2022) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK APIUM GRAVEOLENS (LINN) TERHADAP RE-EPITELISASI DAN AREA KEPADATAN FIBROBLAS DAN KOLAGEN PADA LUKA INSISI TIKUS SPRAGUE DAWLEY. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text (Abstrak)
Abstrak.pdf

Download (74kB)

Abstract

Latar Belakang: Perawatan luka robek salah satunya dapat menggunakan menggunakan tanaman seledri (Apium graveolens (Linn)) yang mengandung anti-inflamasi, antioksidan, dan anti bakteri. Namun, efektivitasnya terhadap penyembuhan luka insisi masih perlu dieksplorasi.

Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental hewan dengan desain “Randomized post test with control group”. Populasi studi menggunakan 20 ekor tikus dengan luka sayatan di punggung kanannya dan dibagi secara acak dalam 4 kelompok, yang kemudian diberikan perlakuan selama 7 hari. Pada grup kontrol menerima krim antibiotik gentamicin 0,1%; sementara kelompok intervensi menerima krim Apium graveolens Linn secara topikal dengan beragam dosis yang berbeda sesuai masing – masing grup. Setelah 7 hari, tikus diterminasi, dan area luka dieksisi dan diwarnai dengan HE. Re-epitelisasi diperiksa dengan mengukur rasio ketebalan epitel dan panjang epitel baru. Data dianalisis statistik dengan IBM SPSS Statistics 25 dan diolah menggunakan uji hipotesis Oneway Anova - Post Hoc Bonferroni.

Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan pada kepadatan kolagen antara ekstrak Apium graveolens Linn 50% dengan kelompok kontrol p = 0,023, dan antara ekstrak Apium graveolens Linn 70% dengan kelompok kontrol p = 0,000. Sementara itu, rerata rasio ketebalan epitel pada kelompok kontrol, krim gentamisin, krim ekstrak seledri 50%, dan krim ekstrak seledri 70% berturut-turut adalah 0,764, 1,795, 1,183, dan 1,262. Panjang rata-rata epitel baru pada kelompok yang sesuai adalah 0,869 mm, 1,457 mm, 1,273 mm, dan 1,461 mm. Terdapat perbedaan yang signifikan rasio ketebalan epitel antara kelompok kontrol dan kelompok krim gentamisin (p = 0,00) dan kelompok krim ekstrak seledri 70% (p = 0,042). Perbedaan yang tidak signifikan antar kelompok ditemukan pada rata-rata panjang epitel baru.

Kesimpulan: Pemberian Apium graveolens Linn dapat mempercepat proses penyembuhan luka insisi tikus Sprague Dawley serta meningkatkan kecepatan re-epitelisasi luka insisi, berdasarkan rasio ketebalan epitel dan panjang epitel baru yang terbentuk. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memperkuat temuan awal ini.

Kata kunci: penyembuhan luka, model luka insisi, seledri, Apium graveolens Linn, gentamicin, hematoxylin-eosin

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: penyembuhan luka, model luka insisi, seledri, Apium graveolens Linn, gentamicin, hematoxylin-eosin
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Master Program of Specialist Medical
Depositing User: Upload Mandiri FK
Date Deposited: 13 Feb 2023 04:41
Last Modified: 13 Feb 2023 04:41
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/11704

Actions (login required)

View Item View Item