Search for collections on Undip Repository

KUALITAS Gracillaria verrucosa YANG DIBUDIDAYAKAN DENGAN UDANG WINDU (Penaeus monodon) PADAT TEBAR BERBEDA, IKAN NILA (Oreochromus niloticus) DAN KERANG HIJAU (Pena viridis) PADA SISTEM IMTA (INTEGRATED MULTI TROPHIC AQUACULTURE)(22b197)

ARISANI, KADEK DELIA (2022) KUALITAS Gracillaria verrucosa YANG DIBUDIDAYAKAN DENGAN UDANG WINDU (Penaeus monodon) PADAT TEBAR BERBEDA, IKAN NILA (Oreochromus niloticus) DAN KERANG HIJAU (Pena viridis) PADA SISTEM IMTA (INTEGRATED MULTI TROPHIC AQUACULTURE)(22b197). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text
COVER KADEK DELIA ARISANI 22b197.pdf

Download (1MB)

Abstract

RINGKASAN
Kadek Delia Arisani. 260102150042. Kualitas Gracillaria verucosa yang
Dibudidayakan dengan Udang Windu (Penaeus monodon) Padat Tebar Berbeda,
Ikan Nila (Oreochromus niloticus) dan Kerang Hijau (Pena viridis) pada Sistem
IMTA (Inetgrated Multi Tropic Aquaculture) (Sri Rejeki dan Tita Elfitasari)
Pengembangan budidaya rumput laut Gracillaria verrucosa secara produktif dapat
dilakukan dengan memperhatikan efektivitas lahan dan pendekatan ekosistem
sebagai salah satu upaya peningkatan pendapatan dengan budidaya yang ramah
lingkungan. Salah satunya adalah dengan cara penerapan budidaya berkelanjutan
melalui sistem IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture) yang dapat
memberikan pengurangan terhadap masalah pencemaran dari sisa pakan dan limbah
budidaya serta bertujuan menyeimbangkan ekosistem dengan membudidayakan
berbagai jenis spesies dengan tingkatan trofik yang berbeda untuk menambah nilai
ekonomi. Penelitian dilaksanakan selama 30 hari pada bulan Mei - Juli 2019
berlokasi di Desa Tambakbulusan, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak,
Jawa Tengah. Kultivan uji merupakan rumput laut Gracillaria verucossa dan ikan
nila berasal dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara.
Bibit udang windu dan keranghijau berasal dari bibut budidayan di Desa
Karangtengah, Demak. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dan
rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 faktor perlakuan dan 3 kali
ulangan dengan sistem IMTA. Faktor perlakuan terdiri atas faktor A (sistem IMTA
dengan padat tebar udang windu 0 ekor/m
2
atau tanpa udang windu), faktor B
(sistem IMTA dengan padat tebar udang windu 60 ekor/m
2
), faktor C (sistem IMTA
dengan padat tebar udang windu 80 ekor/m
2
), faktor D (sistem IMTA dengan padat
tebar udang windu 100 ekor/m
2
). Variabel yang diukur meliputi : kualitas
Gracillaria verrucosa berupa kandungan agar, gel strength dan RGR serta kualitas
air. Hasil penelitian menunjukan kepadatan udang windu yang berbeda pada sistem
IMTA berpengaruh nyata terhadap kualitas rumput laut Gracillaria verrucosa pada
kandungan agar dan gel strength, sedangkan tidak memberikan pengaruh nyata
terhadap laju pertumbuhan relatif atau RGR. Hasil kualitas Gracillaria verrucosa
yang dibudayakan pada sistem IMTA belum optimal. Namun untuk treatment
dengan densitas terbaik dapat dipertimbangkan apabila melihat dalam hal produksi
pada Perlakuan C dengan padat tebar udang windu 80 ekor/m
2
dengan nilai
kandungan agar sebesar 7,04%; gel strength sebesar 24,34g/cm
2
; dan RGR sebesar
0,70%/hari.
Kata kunci : Gracillaria sp., sistem IMTA, udang windu, kandungan agar, gel
strength

SUMARRY
Kadek Delia Arisani. 260102150042. Quality of Gracillaria verucosa Cultivated
with Tiger Shrimp (Penaeus monodon) with Different Stocking Density, Tilapia
(Oreochromus niloticus) and Green Mussel (Pena viridis) in IMTA (Inetgrated
Multi Tropic Aquaculture) (Sri Rejeki dan Tita Elfitasari)
The development of productive Gracillaria verrucosa seaweed cultivation can be
resolved by focusing on land effectiveness and ecosystem approaches as an effort
to increase income with environmentally friendly cultivation. Implementing
sustainable cultivation through the IMTA System (Integrated Multi Trophic
Aquaculture) is one way which can reduce the problem of pollution from feed
residues and aquaculture waste. IMTA intend to balance the ecosystem by
cultivating various types of species with different trophic levels to add economic
value. The research was conducted for 30 days on May - July 2019 at
Tambakbulusan, Karangtengah, Demak, Central Java. Gracillaria verucossa and
Tilapia seedlings from the Jepara Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau
(BBPBAP). Seedlings of tiger shrimp and green mussels from seeds cultivated in
Karangtengah Village, Demak. The study was conducted using an experimental
method and a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatment
factors and 3 replications using the IMTA. The treatment factors consisted of factor
A (IMTA system with stocking density of 0 tiger shrimp/m
2
or without tiger shrimp),
factor B (IMTA system with stocking density of 60 tiger shrimp/m
2
), factor C (IMTA
system with with stocking density of 80 tiger shrimp/m
2
), factor D (IMTA system
with a stocking density of 100 tiger shrimp/m
2
). The variables measured included:
the quality of Gracillaria verrucosa in the form of agar content, gel strength and
RGR as well as water quality. The results showed that different tiger shrimp
densities in the IMTA system had a real impact on the quality of Gracillaria
verrucosa seaweed on agar content and gel strength, while it doesn’t have a real
impact on the relative growth rate or RGR. The highest value was obtained in
treatment C with a stocking density of 80 tiger shrimp/m
2
which had an agar content
of 7.04%; gel strength of 24.34g/cm
2
; and RGR of 0.70%/day.
Keyword: Gracillaria sp., IMTA system, tiger shrimp, agar content, gel strength

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Gracillaria sp., sistem IMTA, udang windu, kandungan agar, gel strength, IMTA system, tiger shrimp, agar content
Subjects: Fisheries And Marine Sciences
Divisions: Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Aquaculture
Depositing User: pancasila wati
Date Deposited: 26 Jan 2023 02:14
Last Modified: 23 May 2023 07:23
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/11462

Actions (login required)

View Item View Item