Search for collections on Undip Repository

STUDI AKRESI DAN ABRASI BERDASARKAN PERUBAHAN GARIS PANTAI DI PULAU PANJANG, KABUPATEN JEPARA MENGGUNAKAN SIG DARI TAHUN 2015 HINGGA 2020(22ik496)

FAREDZA, HARYO FARHAN (2022) STUDI AKRESI DAN ABRASI BERDASARKAN PERUBAHAN GARIS PANTAI DI PULAU PANJANG, KABUPATEN JEPARA MENGGUNAKAN SIG DARI TAHUN 2015 HINGGA 2020(22ik496). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text
cover haryo farhan faredza 22ik496.pdf

Download (754kB)

Abstract

ABSTRAK
Haryo Farhan Faredza. 26040117140122. Studi Akresi dan Abrasi Berdasarkan
Perubahan Garis Pantai di Pulau Panjang, Kabupaten Jepara Menggunakan SIG dari
Tahun 2015 Hingga 2020. (Pembimbing: Munasik dan Ibnu Pratikto).
Garis pantai merupakan garis pertemuan antara daratan dengan lautan yang
dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Garis pantai cenderung memiliki sifat yang
dinamis dan posisinya dapat mengalami perubahan. Posisi garis pantai mengalami
perubahan yang berlangsung secara terus menerus. Perubahan dapat terjadi akibat
proses pengikisan daratan yang disebut abrasi maupun penambahan daratan yang
disebut akresi. Pulau Panjang merupakan salah satu pulau yang banyak dijadikan
tujuan wisata di Kabupaten Jepara. Banyaknya berbagai macam kegiatan manusia
dapat berdampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap ekosistem,
khususnya ekosistem pantai. Pengamatan perubahan garis pantai dapat dilakukan
dengan bantuan sistem informasi geografis dengan cara digitasi pada citra. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui luasan area akresi dan abrasi
berdasarkan perubahan garis pantai di wilayah Pulau Panjang, Kabupaten Jepara,
Jawa Tengah dari tahun 2015 hingga 2020 menggunakan sistem informasi
geografis.
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 1 April 2022 hingga 15 April 2022.
Lokasi pengamatan akan dilakukan di wilayah Pulau Panjang, Kabupaten Jepara.
Daerah yang diamati yaitu seluruh wilayah Pulau Panjang. Data yang digunakan
pada penelitian ini berasal dari citra satelit dari google earth pro tahun 2015 hingga
tahun 2020. Proses pengolahan citra dengan cara melakukan digitasi garis pantai
pada masing-masing citra. Proses digitasi dengan metode digitasi layar (on screen
digitazing) pada Software ArcGIS 10.5. . Digitasi akan menghasilkan batas antara
daratan dan lautan. Batas tersebut yang digunakan dalam penentuan perubahan garis
pantai. Setelah diperoleh layer garis pantai masing-masing citra, dilanjutkan dengan
proses overlay. Proses selanjutnya yaitu digitasi ke wilayah yang mengalami
perubahan garis pantai. Digitasi ini juga untuk mengetahui seberapa luas wilayah
yang mengalami akresi ataupun abrasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa total luas akresi dan abrasi
berdasarkan perubahan garis pantai yang terjadi di Pulau Panjang dari tahun 2015
dengan 2020 adalah 1,265019 ha dan 1,268594 ha yang artinya perubahan yang
terjadi tidak signifikan. Rata-rata akresi dan abrasinya adalah 0,2530038 ha dan
0,2537188 ha. Perubahan yang paling besar terjadi pada periode 2015-2016 dan
yang paling kecil pada periode 2016-2017.
Kata Kunci: Garis pantai, digitasi, akresi, abrasi

ABSTRACT
Haryo Farhan Faredza. 26040117140122. Accretion and Abrasion Studies Based
on Coastline Changes on Panjang Island, Jepara Regency Using GIS from 2015 to
2020. (Supervisors: Munasik and Ibnu Pratikto).
The coastline is the meeting line between land and sea which is influenced
by tides. The coastline tends to have a dynamic nature and its position can change.
The position of the coastline experiences continuous changes. Changes can occur
due to the process of land erosion called abrasion or the addition of land called
accretion. Panjang Island is one of the islands that is widely used as a tourist
destination in Jepara Regency. The number of various kinds of human activities can
have a direct or indirect impact on ecosystems, especially coastal ecosystems.
Observation of shoreline changes can be done with the help of a geographic
information system by digitizing the image. The purpose of this study was to
determine the area of accretion and abrasion based on changes in coastline in
Panjang Island, Jepara Regency, Central Java from 2015 to 2020 using a
geographic information system.
The study was carried out from April 1st
, 2022 to April 15th, 2022. The
location of the observation will be in the Panjang Island area, Jepara Regency. The
observed area is the entire Panjang Island area. The data used in this study came
from satellite images from Google Earth Pro in 2015 until 2020. The image
processing process is done by digitizing the coastline on each image. The
digitization process uses the on-screen digitizing method on the ArcGIS 10.5.
Software. Digitization will produce a boundary between land and sea. These limits
are used in determining shoreline changes. After obtaining the coastline layers of
each image, proceed with the overlay process. The next process is digitizing to
areas experiencing changes in coastline. This digitization is also to find out how
much area is experiencing accretion or abrasion.
The results showed that the total area of accretion and abrasion based on
shoreline changes that occurred on Panjang Island from 2015 to 2020 was
1.265019 ha and 1.268594 ha, which means that the changes that occurred were
not significant. The average accretion and abrasion are 0.2530038 ha and
0.2537188 ha. The biggest changes occurred in the 2015-2016 period and the
smallest in the 2016-2017 period.
Keywords: Coastline, digitization, accretion, abrasion

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Garis pantai, digitasi, akresi, abrasi, Coastline, digitization, accretion, abrasion
Subjects: Fisheries And Marine Sciences
Divisions: Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science
Depositing User: pancasila wati
Date Deposited: 17 Jan 2023 03:06
Last Modified: 24 May 2023 02:59
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/11248

Actions (login required)

View Item View Item