ARIFIDYANI, ANANDA (2022) POTENSI AKTIVITAS ANTIJAMUR DARI BAKTERI SEDIMEN MANGROVE TERHADAP Candida albicans DAN Malassezia furfur DI TUGUREJO DAN PULAU MENJANGAN BESAR (22ik314). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text COVER Ananda Arifidyani 22ik314.pdf Download (847kB)

Abstract

RINGKASAN

Ananda Arifidyani. 26040118140119. Potensi Aktivitas Antijamur dari Bakteri
Sedimen Mangrove Terhadap Candida albicans dan Malassezia furfur di
Tugurejo dan Pulau Menjangan Besar (AB Susanto dan Wilis Ari Setyati)
Penyakit infeksi adalah salah satu masalah dalam bidang kesehatan karena
penyakit ini dapat ditularkan dengan mudah dari satu individu ke individu lain.
Penyakit infeksi yang terjadi pada umumnya dapat disebabkan oleh mikroba
patogen seperti jamur, bakteri dan parasit seperti C. albicans dan M. furfur.
Penyakit infeksi biasanya diobati dengan obat antibiotik. Penggunaan obat
antibiotik akan mengakibatkan resistensi patogen terhadap berbagai jenis
antibiotik. Oleh karena itu, perlunya ada pengembangan untuk penggunaan
antibiotik baru. Salah satu sumber antijamur baru yang dapat dikaji adalah bakteri
yang berasal dari sedimen mangrove. Bakteri sedimen mangrove diduga dapat
menghasilkan senyawa antijamur karena kemampuannya untuk melakukan
metabolit sekunder.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan mengidentifikasi jenis
bakteri isolat dari sedimen mangrove yang memiliki kemampuan untuk melawan
patogen jamur C. albicans dan M. furfur dan mengetahui tingkat aktivitas
antijamurnya. Metode yang dilakukan pada peneltian ini adalah deskriptif
eksploratif laboratory. Prosedur yang dilakukan pada penelitian kali ini mencakup
sampling, karakterisasi morfologi, isolasi dan purifikasi, skrining metode agar
plug, uji aktivitas antijamur metode disk diffusion dan uji biokimia.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya 3 isolat bakteri isolat
sedimen mangrove dari perairan Tugurejo, Semarang dan Pulau Menjangan Besar,
Karimunjawa yang memiliki aktivitas antijamur yang melawan C. albicans dan M.
furfur. Hasil identifikasi uji biokimia menunjukkan bahwa isolat S.ISP2 dan KJ.
MA1 teridentifikasi sebagai Genus Bacillus; dan isolat S. ISP4 teridentifikasi
sebagai Genus Alcaligenes. Hasil tingkat aktivitas antijamur yang dimiliki oleh 3
isolat pada 2x24 jam dihasilkan nilai rata-rata zona bening yang pada isolat
KJ.MA1 sebesar 11,05±0,21 pada C. albicans dan 10,45±0,49 pada M. furfur. Isolat
S. ISP2 pada pengamatan 2x24 jam dihasilkan nilai rata-rata zona bening sebesar
11,3±0,14 pada C. albicans dan 10,65±0,35 pada patogen M. furfur. Isolat S. ISP4
pada pengamatan 2x24 jam dihasilkan nilai rata-rata zona bening sebesar
11,55±0,21 pada C. albicans dan 12,7±0,14 pada M. furfur. Hasil tersebut
menunjukkan tingkat aktivitas antijamur 3 isolat bakteri sedimen mangrove tersebut
tergolong kuat.
Kata Kunci: antijamur, bakteri, sedimen mangrove, uji biokimia

SUMMARY

Ananda Arifidyani. 26040118140119. Potential Antifungal Activity of Mangrove
Sediment Bacteria Against Candida albicans and Malassezia furfur in Tugurejo
and Menjangan Besar Island (AB Susanto dan Wilis Ari Setyati)
Infectious diseases are one of the problems in the health sector because
these diseases can be transmitted easily from one individual to another. Infectious
diseases that occur in general can be caused by pathogenic microbes such as
fungi, bacteria and parasites such as Candida albicans and Malassezia furfur.
Diseases that are usually treated with antibiotics. The use of antibiotics will result
in pathogen resistance to various types of antibiotics. Therefore, there is a need for
development for the use of new antibiotics. One of the new antifungal sources that
can be studied is bacteria from mangrove sediments. Mangrove bacterial
sediments are thought to produce antifungal compounds due to their ability to
perform secondary metabolites.
This study aims to identify the type of bacterial isolates from mangrove
sediments that have the ability to fight the fungal pathogens Candida albicans and
Malassezia furfur and to determine the level of antifungal activity. The method used
in this research is descriptive exploratory laboratory. The procedures carried out
in this study included sampling, morphological characterization, isolation and
purification, agar plug screening method, antifungal activity test using disk
diffusion method and biochemical test.
The results of this study indicated that there were 3 bacterial isolates of
mangrove sediment isolates from the waters of Tugurejo, Semarang and
Menjangan Besar Island, Karimunjawa which had antifungal activity against
Candida albicans and Malassezia furfur. The results of the identification of
biochemical tests showed that the isolates of S.ISP2 and isolate KJ. MA1 were
identified as the genus Bacillus, and isolate S.ISP4 was identified as Genus
Alcaligenes. The results of the level of antifungal activity possessed by 3 isolates at
2x24 hours resulted in an average clear zone value which was 11.05±0.21 in
KJ.MA1 isolates in Candida albicans and 10.45±0.49 in Malassezia furfur. S.
ISP2 isolates at 2x24 hour observation resulted in an average clear zone value of
11.3±0.14 for Candida albicans and 10.65±0.35 for the pathogen Malassezia
furfur. S. ISP4 isolates at 2x24 hour observation resulted in an average clear zone
value of 11.55±0.21 in Candida albicans and 12.7±0.14 in Malassezia furfur.
These results indicate the level of antifungal activity of the 3 isolates of mangrove
sediment bacteria is quite strong.
Keywords: antifungal, bacteria, mangrove sediment, biochemical test

Actions (login required)

View Item