Prayoga, Muhammad Bagas and Sasikirana, Widyandani and Atikana, Akhirta (2021) KOKULTIVASI AKTINOBAKTERIA LAUT INDONESIA : SKRINING AKTIVITAS ANTIBAKTERI. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

	Text (COVER) MUHAMMAD BAGAS PRAYOGA-22010317120006-KTI-COVER.pdf Restricted to Registered users only until January 2030. Download (128kB) | Request a copy
	Text (BAB 1) MUHAMMAD BAGAS PRAYOGA-22010317120006-KTI-BAB 1.pdf Restricted to Registered users only until January 2030. Download (95kB) | Request a copy
	Text (BAB 2) MUHAMMAD BAGAS PRAYOGA-22010317120006-KTI-BAB 2.pdf Restricted to Registered users only until January 2030. Download (375kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) MUHAMMAD BAGAS PRAYOGA-22010317120006-KTI-BAB 3.pdf Restricted to Registered users only until January 2030. Download (451kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) MUHAMMAD BAGAS PRAYOGA-22010317120006-KTI-BAB 4.pdf Restricted to Registered users only until January 2030. Download (625kB) | Request a copy
	Text (BAB 5) MUHAMMAD BAGAS PRAYOGA-22010317120006-KTI-BAB 5.pdf Restricted to Registered users only until January 2030. Download (35kB) | Request a copy
	Text (DAPUS-LAMPIRAN) MUHAMMAD BAGAS PRAYOGA-22010317120006-KTI-DAPUS-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until January 2030. Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang:
Permasalahan utama dalam pengembangan produk metabolit dari laut adalah ketersediaan bahan baku. Ko-kultivasi menawarkan beberapa kelebihan untuk mengatasi keterbatasan ini. Jumlah rasio inokulasi akan menentukan keberhasilan ko-kultivasi.
Tujuan Penelitian:
Mempelajari pengaruh jumlah rasio inokulasi dalam ko-kultivasi untuk menghasilkan senyawa dengan aktivitas antibakteri serta mengetahui nilai MICnya terhadap beberapa bakteri uji.
Metode Penelitian:
Ko-kultivasi Aktinobakteria isolat BTA 1-131 dengan Staphylococcus aureus dilakukan dengan menggunakan sistem cair-cair. Jumlah rasio inokulasi yang dipelajari yaitu 1:1, 1:1000, dan 1000:1. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode disk diffusion terhadap beberapa bakteri uji sedangkan uji antibakteri metode mikrodilusi digunakan untuk mengetahui nilai MIC. Jenis golongan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan diuji dengan menggunakan KLT.
Hasil:
Aktivitas antibakteri terbesar dari ko-kultivasi Aktinobakteria isolat BTA 1-131 dengan S. aureus dihasilkan pada rasio inokulasi 1:1000. Senyawa antibakteri yang dihasilkan sensitif terhadap Bacillus subtilis dan S. aureus tetapi tidak aktif terhadap Escherichia coli. Senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antibakteri yang dihasilkan adalah metabolit sekunder golongan alkaloid.
Kesimpulan:
Rasio inokulasi yang menghasilkan senyawa dengan aktivitas antibakteri terbesar adalah 1:1000 (Aktinobakteria:patogen) dengan nilai MIC 390-780 ppm dan 1560 ppm terhadap bakteri uji B. subtilis dan S. aureus.
Kata kunci: Ko-kultivasi, antibakteri, jumlah rasio inokulasi, MIC.

Actions (login required)

View Item