Laila Rachmawati, Firda and Sulchan, Mohammad and Anjani, Gemala Kadar Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) Dan Serum Glutamic Piruvic Transaminase (SGPT) Pada Lansia Obesitas Abdominal. -. (Unpublished)

Text (Abstrak) Abstrak-Firda.pdf Download (161kB)

Abstract

Latar Belakang : Penumpukan lemak visceral pada rongga perut yang terjadi pada obesitas abdominal dapat menimbulkan terjadinya NAFLD atau Non-alcoholic fatty liver disease. Belakangan ini NAFLD telah menjadi perhatian para peneliti karena dianggap sebagai manifestasi sindrom metabolik yang memiliki hubungan erat dengan obesitas. NAFLD dapat menyebabkan kerusakan hati yang mengakibatkan adanya peningkatan enzim SGOT SGPT.
Tujuan : Mengetahui gambaran hubungan antara kadar SGOT SGPT dengan obesitas abdominal pada lansia.
Metode : Desain penelitian cross sectional dengan jumlah subjek 49 lansia yang dipilih secara multistage random sampling. Pengukuran lingkar pinggang dilakukan menggunakan pita statis, kadar enzim SGOT SGPT diuji dengan metode spektrofotometri enzimatik. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi Spearman.
Hasil : Subjek memiliki kadar SGOT tinggi sebesar 10,2% dengan rerata kadar SGOT 23,10 ± 6,15 dan seluruh subjek memiliki kadar SPT dengan rerata kadar SGPT 16,41 ± 5,008. Perempuan dengan lingkar pinggang kategori berat memiliki kadar SGOT tinggi 4,08%. Pria dengan lingkar pinggang kategori ringan memiliki kadar SGOT tinggi 2,04%. Terdapat hubungan negatif signifikan antara kadar SGPT dengan lingkar pinggang (r=-0,368; p=0,009).
Simpulan : Seluruh subjek memiliki kadar SGPT normal dan 10,2% subjek memiliki kadar SGOT tinggi. Subjek dengan kadar SGOT tinggi memiliki lingkar pinggang lebih besar.

Kata Kunci : Obesitas abdominal, lansia, SGOT, SGPT

Actions (login required)

View Item