Pandeirot, Dhana Septiandani and Purnawati, Ratna Damma and Miranti, Ika Pawitra and Ismail, Akhmad (2022) Pengaruh Pemberian Vitamin D Dosis Bertingkat Per Oral Terhadap Gambaran Histopatologi Densitas Tulang Tibia Mencit BALB/c. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

	Text (COVER) DHANA SEPTIANDANI AFRITA-22010119140221-KTI-COVER.pdf Download (294kB)
	Text (BAB 1) DHANA SEPTIANDANI AFRITA-22010119140221-KTI-BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (164kB) | Request a copy
	Text (BAB 2) DHANA SEPTIANDANI AFRITA-22010119140221-KTI-BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (10MB) | Request a copy
	Text (BAB 3) DHANA SEPTIANDANI AFRITA-22010119140221-KTI-BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (BAB 4) DHANA SEPTIANDANI AFRITA-22010119140221-KTI-BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy
	Text (BAB 5) DHANA SEPTIANDANI AFRITA-22010119140221-KTI-BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) | Request a copy
	Text (BAB 6) DHANA SEPTIANDANI AFRITA-22010119140221-KTI-BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (92kB) | Request a copy
	Text (DAPUS-LAMPIRAN) DHANA SEPTIANDANI AFRITA-22010119140221-KTI-DAPUS-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Densitas tulang manusia ditentukan oleh keseimbangan resorpsi dan formasi dalam proses remodeling tulang oleh sel osteoklas dan sel osteoblas. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses remodeling tulang adalah asupan vitamin D. Kalsitriol, sebagai bentuk aktif vitamin D berhubungan dengan proses mineralisasi serta aktivasi sel osteoklas dan sel osteoblas.
Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian vitamin D dosis bertingkat per oral terhadap gambaran histopatologi densitas tulang tibia mencit BALB/c.
Metode: Penelitian ini berupa true experimental dengan post-test only control group design pada 30 mencit BALB/c dibagi secara acak menjadi 5 kelompok yaitu kontrol negatif, perlakuan 1 (vitamin D dosis 10,4 IU), perlakuan 2 (vitamin D dosis 20,8 IU), perlakuan 3 (vitamin D dosis 31,2 IU), perlakuan 4 (vitamin D dosis 41,6 IU). Setelah adaptasi selama 7 hari, perlakuan dimulai pada hari ke 8-38. Hari ke-39 mencit diterminasi, diambil sampel tulang tibia, dan dilakukan pembacaan histologi sel osteoklas dan sel osteoblas di bawah mikroskop. Analisis statistik dengan uji One-Way ANOVA, Kruskal Wallis, dan Independent Sample T-Test.
Hasil: Rerata jumlah sel osteoklas K-, P1, P2, P3, P4 adalah 169,32 ± 38,210 ; 72,36 ± 14,47 ; 79,24 ± 11,71 ; 69,12 ± 10,92 ; 65,72 ± 12,002. Rerata jumlah sel osteoblas K-, P1, P2, P3, P4 adalah 126,84 ± 25,41 ; 73,12 ± 14,09 ; 77,08 ± 8,77 ; 68,64 ± 11,94 ; 60,52 ± 12,57. Terdapat perbedaan jumlah sel osteoklas bermakna pada kelompok K- dengan P1 (p= 0,000), K- dengan P2 (p= 0,000), K- dengan P3 (p= 0,000), K- dengan P4 (p= 0,000). Terdapat perbedaan jumlah sel osteoblas bermakna pada kelompok K- dengan P1 (p= 0,000), K- dengan P2 (p= 0,000), K- dengan P3 (p= 0,000), K- dengan P4 (p= 0,000), P1 dengan P4 (p= 0,003), P2 dengan P3 (p= 0,017), P2 dengan P4 (p= 0,000), P3 dengan P4 (p= 0,024).
Simpulan: Pemberian vitamin D dosis bertingkat mempunyai dampak pada jumlah sel osteoklas dan sel osteoblas di dalam tulang dengan ditemukan jumlah sel osteoklas dan sel osteoblas yang lebih sedikit pada kelompok perlakuan dibanding dengan kelompok kontrol.
Kata Kunci: Densitas tulang, sel osteoklas, sel osteoblas, vitamin D

Actions (login required)

View Item