Sangaji, Apriany Fitri and Hendriarto, Hari and Mochamat, Mochamat (2022) PERBANDINGAN PEMBERIAN KETAMIN DAN KETOROLAK TERHADAP NYERI PASKA OPERASI LAMINEKTOMI DENGAN PATIENT CONTROLLED ANALGESIA MORFIN. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

	Text (COVER DAN LEMBAR PENGESAHAN) KIA APRIANY COVER DAN LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (211kB)
	Text (Abstrak) KIA APRIANY ABSTRAK.pdf Restricted to Registered users only Download (96kB) | Request a copy
	Text (BAB I) KIA APRIANY BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (167kB) | Request a copy
	Text (BAB II) KIA APRIANY BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (430kB) | Request a copy
	Text (BAB III) KIA APRIANY BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (75kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) KIA APRIANY BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (221kB) | Request a copy
	Text (BAB V) KIA APRIANY BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (91kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) KIA APRIANY VI.pdf Restricted to Registered users only Download (143kB) | Request a copy
	Text (BAB VII) KIA APRIANY VII.pdf Restricted to Registered users only Download (72kB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN) KIA APRIANY LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) KIA APRIANY DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (151kB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Laminektomi menimbulkan derajat nyeri tinggi. Morfin sering
digunakan pada pasien paska operasi laminektomi. Ketamin dan ketorolak dapat
digunakan untuk menurunkan dosis morfin paska operasi laminektomi. Pemberian
ketamin diketahui dapat mencegah opioid induced hyperalgesia.
Tujuan : Membandingkan pemberian ketamin dan ketorolak terhadap nyeri post
operasi laminektomi dan kebutuhan penggunaan morfin dengan teknik patient�controlled analgesia intravena.
Metode : Randomized Control Trial pada 40 pasien pasca operasi laminektomi di
RSUP dr. Kariadi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel dibagi
menjadi 2 kelompok yang terdiri Perlakuan 1 (P1) dengan pemberian Ketamin
0.25mg/kgBB intravena dan Perlakuan 2 (P2) dengan pemberian Ketorolak 30mg
intravena. Dibandingkan kebutuhan jumlah morfin paska operasi. Penilaian
numerical rating scale (NRS) dilakukan pada jam ke- 8, 16 dan 24 jam paska operasi.
Analisis dilakukan dengan uji T tidak berpasangan atau uji Mann-Whitney dan hasil
signifikan jika nilai p<0.05.
Hasil Penelitian : Terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok dimana
kelompok P1 membutuhkan PCA morfin lebih sedikit pada 8 jam (6,58 ± 0,73), 16 jam
(8,97 ± 0,78), dan 24 jam pasca operasi (9,51 ± 0,85) . Intensitas nyeri yang ditimbulkan
pada kelompok P1 juga lebih rendah dibandingkan dengan P2 pada 8 jam (4,4 ± 0,82)
16 jam (3,05 ± 0,60) dan 24 jam (1,2 ± 0,41) . Namun, ketamin juga memiliki efek
samping mual dan muntah yang lebih banyak dibanding ketorolak.
Kesimpulan : Penggunaan ketamine dapat mengurangi nyeri paska laminektomi
lebih baik dibandingkan penggunan ketorolac. Serta dapat mengurangi kebutuhan
penggunaan morfin dengan patient controlled analgesia (PCA) pada 24 jam paska
operasi
Kata Kunci : Ketamin, Ketorolak, Morfin, laminektomi, numerical rating scale,
patient controlled analgesia (PCA)

Actions (login required)

View Item