NURDIANTO, DEADY and Nugroho, Taufik Eko and Sasongko, Himawan (2022) PERBANDINGAN BLOK ERECTOR SPINAE DAN MORFIN SEBAGAI ANALGETIK PERIOPERATIF TERHADAP KADAR PLASMA -ENDORFIN PADA OPERASI MODIFIED RADICAL MASTECTOMY. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

	Text (COVER) COVER.pdf Download (122kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (94kB) | Request a copy
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (931kB) | Request a copy
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (90kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (154kB) | Request a copy
	Text (BAB V) BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (102kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) | Request a copy
	Text (BAB VII) BAB VII.pdf Restricted to Registered users only Download (77kB) | Request a copy
	Text (DAPUS - LAMPIRAN) DAPUS - LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (652kB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan: Derajat nyeri yang dialami oleh pasien post Operasi berkorelasi dengan level plasma beta endorfin. Penggunaan opioid sebagai analgesik memiliki kekurangaN berupa PONV dan pruritus. Blok erector spinae dengan USG guide dapat menjadi alternatif analgetik
Metode: Studi ini merupakan studi randomized controlled trial. Sebanyak 40 pasien yang menjalani prosedur Modified Radical Mastectomy (MRM) diikutsertakan dalam studi, kemudian dibagi menjadi dua kelompok yakni kontrol dan perlakuan. Kelompok kontrol mendapatkan terapi standar, sedangkan kelompok perlakuan akan mendapatkan blok erector spinae. Data kadar plasma beta endorphin, skor nyeri, waktu pemberian analgetik pertama paska operasi, total analgetik paska operasi, kejadian PONV dan kejadian pruritus diukur dalam studi ini.
Hasil: terdapat perbedaan signifikan (p<0.05) antara kedua kelompok perlakuan pada variabel delta plasma beta endorfindengan rerata -48.305±117.249 pada kelompok blok
erector spinae dan rerata 12.405±61.14 pada kelompok kontrol. Hal yang sama juga didapatkan pada variabel NRS 4 jam paska operasi dan 24 jam paska operasi, waktu pemberian analgetic pertama paska operasi, total analgetik opioid paska operasi. Namun, pada variabel NRS 8 & 12 jam pasca operasi, kejadian pruritus dan total dosis fentanyl tidak ditemukan perbedaan yang signifikan (p > 0,05).
Kesimpulan: kadar plasma beta endorfin pada kelompok erector spinae lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok kontrol morfin.

Actions (login required)

View Item