Fadhiilah, Ardhana and Nindita, Yora and Wijayahadi, Noor and Mahati, Endang (2022) Pengaruh Ekstrak Biji Melinjo (Gnetum gnemon Linn.) Terhadap Kadar Glutation (GSH) Pada Tikus Wistar (Rattus norwegicus) Hiperurisemia. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

	Text (ARDHANA FADHIILAH-22010119130124-KTI-COVER) ARDHANA FADHIILAH-22010119130124-KTI-COVER.pdf Download (319kB)
	Text (ARDHANA FADHIILAH-22010119130124-KTI-BAB 1) ARDHANA FADHIILAH-22010119130124-KTI-BAB 1.pdf Download (163kB)
	Text (ARDHANA FADHIILAH-22010119130124-KTI-BAB 2) ARDHANA FADHIILAH-22010119130124-KTI-BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (254kB) | Request a copy
	Text (ARDHANA FADHIILAH-22010119130124-KTI-BAB 3) ARDHANA FADHIILAH-22010119130124-KTI-BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (244kB) | Request a copy
	Text (ARDHANA FADHIILAH-22010119130124-KTI-BAB 4) ARDHANA FADHIILAH-22010119130124-KTI-BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (305kB) | Request a copy
	Text (ARDHANA FADHIILAH-22010119130124-KTI-BAB 5) ARDHANA FADHIILAH-22010119130124-KTI-BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (146kB) | Request a copy
	Text (ARDHANA FADHIILAH-22010119130124-KTI-BAB 6) ARDHANA FADHIILAH-22010119130124-KTI-BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (61kB) | Request a copy
	Text (ARDHANA FADHIILAH-22010119130124-KTI-DAFPUS-LAMPIRAN) ARDHANA FADHIILAH-22010119130124-KTI-DAFPUS-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang : Hiperurisemia merupakan keadaan yang ditandai peningkatan kadar asam urat diatas normal. Biosintesis asam urat oleh enzim xantin oksidase (XO) menghasilkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif. Stres oksidatif menurunkan kadar GSH seluler. Biji Gnetum gnemon L. atau Melinjo mengandung stilbenoid dan flavonoid yang dapat berperan sebagai inhibitor XO alami.
Tujuan : Mengetahui pengaruh ekstrak biji melinjo terhadap kadar GSH darah tikus wistar hiperurisemia.
Metode : Penelitian ini merupakan true experimental dengan pre and post test controlled group design. 36 ekor tikus wistar jantan secara acak dibagi menjadi 6 kelompok terdiri dari kontrol sehat (KS), kontrol negatif (K1), kontrol positif (K2), perlakuan 1 (P1) ekstrak 250 mg/kgBB, perlakuan 2 (P2) ekstrak 500 mg/kgBB, dan perlakuan 3 (P3) ekstrak 2000 mg/kgBB. Induksi hiperurisemia menggunakan potasium oksonat intraperitoneal dan kaldu blok Maggie®. Pengukuran dilakukan pada hari ke 21 dan ke 35 perlakuan, kemudian dianalisis menggunakan uji t-berpasangan dan dilanjutkan uji One-Way Anova dan uji Post Hoc LSD.
Hasil : Pemberian ekstrak biji melinjo pada P1, P2, dan P3 meningkatkan kadar GSH plasma secara signifikan (P<0,05) masing-masing dari 1,23±0,10 ke 1,55±0,16; 1,22±0,06 ke 1,73±0,16; dan 1,21±0,08 ke 1,88±0,08. Terdapat perbedaan efek dosis bertingkat pada ketiga dosis perlakuan dengan dosis ekstrak biji melinjo 250 mg/kgBB lebih efektif daripada allopurinol 90 mg/kgBB.
Kesimpulan : Ekstrak biji melinjo dapat meningkatkan kadar GSH plasma dengan dosis efektif 250 mg/kgBB.
Kata kunci: Biji Melinjo, Gnetum gnemon, GSH, hiperurisemia

Actions (login required)

View Item