Axanditya, Bianda and Harahap, Mohamad Sofyan and Cahyadi, Bondan Irtani (2022) TINGKAT KEBERHASILAN PEMASANGAN LARYNGEAL MASK AIRWAY (LMA) KLASIK MENGGUNAKAN STYLET. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

	Text (COVER- BAB I) Final Bianda_10.11.22[1]-1-25.pdf Download (293kB)
	Text (BAB II - DAFTAR PUSTAKA) Final Bianda_10.11.22[1]-26-112.pdf Restricted to Registered users only Download (938kB)

Abstract

Pendahuluan : Kesulitan dalam mempertahankan patensi jalan napas setelah induksi anestesi dapat terus ditemukan dalam tindakan anestesi. Laryngeal Mask Airway (LMA) diperkenalkan dalam praktik klinis sebagai perangkat ventilasi penyelamatan dalam skenario intubasi yang gagal. LMA meyediakan kualitas ventilasi yang lebih baik dengan penggunaan yang lebih mudah dibandingkan tabung endotrakeal. Angka keberhasilan pemasangan LMA klasik pada usaha pertama dengan teknik standar masih rendah dan bervariasi yang pada umumnya bergantung pada pengalaman ahli anestesi yang melakukan. Salah satu jenis terbaru dari LMA adalah LMA Supreme yang menggabungkan fitur-fitur dari LMA lain dan dianggap dapat menghasilkan tingkat keberhasilan pemasangan yang lebih superior. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pemasangan LMA klasik menggunakan stylet dibandingkan LMA klasik tanpa stylet dan LMA supreme pada berbagai level kompetensi peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif di RSUP dr. Kariadi Semarang.
Metode : Penelitian randomized controlled trial dilakukan terhadap subjek penelitian yang diseleksi menggunakan metode consecutive sampling. Data disajikan dalam bentuk persentase untuk variabel kategorik dan rerata, median, dan standar deviasi untuk variabel numerik. Normalitas data dianalisis menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney Post Hoc. Hasil dianggap signifikan apabila nilai p<0,05.
Hasil : Lama pemasangan LMA klasik menggunakan stylet (9,17 ± 1,15) secara signifikan lebih cepat dibandingkan LMA klasik tanpa stylet (9,71 ± 2,08) dan tidak ada perbedaan yang bermakna dengan LMA Supreme (9,71 ± 2,45). Jumlah percobaan LMA klasik menggunakan stylet (1,17 ± 0,38) dan LMA Supreme (1,14± 0,36) secara signifikan lebih sedikit dibandingkan LMA klasik tanpa stylet (1,38± 0,38). Tidak ditemukan adanya perbedaan dari efek samping pada penggunaan LMA.
Simpulan : Tingkat keberhasilan, jumlah percobaan dan lama pemasangan LMA klasik menggunakan stylet lebih baik dibandingkan LMA klasik tanpa stylet dan LMA Supreme pada berbagai level kompetensi pada berbagai peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif di RSUP dr. Kariadi Semarang.
Kata Kunci : LMA klasik, LMA Supreme, stylet

Actions (login required)

View Item